Pantai Marina Ampana

Pantai Marina ini terletak di ujung kota Ampana Kabupaten Tojo Unauna.

My Second son.... ANDRA

Andra.. kaget saat tahu kalau dirinya dijepret.. cepat besar my son..

Desa Kabalutan di Kepulauan Togean 2008

Desa yang berpenghuni sekitar 2000 orang, yang rata-rata dari suku Bajo..

Brimob di Tanah Runtuh Poso.

Insiden kontak senjata antara polisi dan kelompok sipil bersenjata di kawasan Gebangrejo,Poso Kota 22 Januari 2007 yang menewaskan empat belas orang masih meninggalkan kisah dan trauma yang mendalam.

Pantai Talise

Matahari senja di Pantai Talise Palu.

Brimob di Tanah Runtuh Poso.

Insiden kontak senjata antara polisi dan kelompok sipil bersenjata di kawasan Gebangrejo,Poso Kota 22 Januari 2007 yang menewaskan empat belas orang masih meninggalkan kisah dan trauma yang mendalam.

Sunset Wakai

Sunset di pelabuhan Desa Wakai Kepulauan Togean.

Minggu, 23 November 2008

Korban Gempa Buol Butuh Bantuan


BUOL - Ratusan warga korban gempa di Kabupaten Buol, saat ini sangat membutuhkan uluran tangan pemerintah. Sejak terjadinya gempa yang menghancurkan seribuan rumah di daerah itu, belum satupun bantuan yang datang kepada mereka.

Warga di Kecamatan Bunobogu, yang merupakan daerah paling parah dihantam gempa, mengakui sangat membutuhkan bantuan. Selain bantuan sandang dan pangan, warga juga berharap segera mendapat uluran tangan pemerintah pusat perihal sarana tempat tinggal mereka.
Bupati Buol, H Amran Batalipu mengakui, untuk menangani korban pasca gempa, pihaknya masih berkonsentrasi pada pemenuhan kebutuhan pokok.
Warga yang rumahnya mengalami rusak akibat gempa, saat ini masih membangun kembali rumahnya secara swadaya dibantu warga lain. Pemkab buol sendiri bersama TNI dan Polri baru berencana membangun barak pengungsi yang terbuat dari tenda. Barak yang dibangun sejak hari senin tersebut dipusatkan di kelurahan buol sebanyak tiga local.
Selain barak yang didirikan pemkab, warga juga membangun tenda-tenda darurat di depan rumahnya yang sudah rusak akibat gempa bumi berkekuatan 7,7 scala richter (sr) itu.
Hingga Rabu, ratusan warga yang rumahnya hancur total, masih mendiami tenda-tenda darurat yang dibangun tidak jauh dari tempat tinggal mereka.(abdee)



Akibat Gempa, Anak-Anak Buol Tak Bisa Sekolah


BUOL - Ratusan anak-anak di Kabupaten Buol Sulawesi Tengah, hingga kini tidak bisa bersekolah setelah sejumlah bangunan sekolah di tempat itu hancur diterjang gempa berkekuatan 7.7 skala richter. Anak-anak tersebut saat ini tinggal di tenda-tenda pengungsian.

Kondisi sejumlah anak-anak di tiga kecamatan di Kabupaten Buol Sulawesi Tengah, terpaksa meninggalkan bangku sekolah akibat bencana gempa berkekuatan 7,7 skala richter yang mengguncang wilayah itu.
Anak-anak ini terpaksa tidak bisa bersekolah setelah bangunan rumah mereka luluh lantak diguncang gempa. Selain itu, sejumlah sekolah di tiga kecamatan mengalami kerusakan parah. Akibatnya, sekolah-sekolah itu terpaksa meliburkan muridnya.
Kebanyakan anak-anak itu kini berada di tenda-tenda darurat di pengungsian. Mereka mengaku belum mau bersekolah karena masih trauma dengan gempa dan sekolahnya hancur.
Dari data yang diperoleh dari Pemerintah Kabupaten Buol, puluhan bangunan sekolah di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Lipunoto, Kecamatan Bunobogu dan Kecamatan Paleleh, rusak berat akibat gempa. Bangunan sekolah itu tidak bisa digunakan lagi setelah dinding dan atapnya roboh.
Saat ini pemerintah kabupaten buol sedang menginventarisir kembali jumlah sekolah yang rusak. Diperkirakan, jumlahnya masih akan bertambah karena ada beberapa desa yang belum terdata kerusakannya.
Selain sekolah, sejumlah fasilitas umum juga rusak akibat gempa tersebut. Fasilitas umum yang mengalami kerusakan yakni puskesmas, puskesmas pembantu, pos kesehatan desa, kantor camat, kantor desa, polsek/ koramil dan masjid.(abdee)


Ribuan Rumah di Buol Hancur Akibat Gempa


BUOL - Ribuan rumah warga di empat kecamatan di Kabupaten Buol Sulawesi Tengah, luluh lantak akibat gempa berkekuatan 7,7 skala richter yang mengguncang daerah Kabupaten Buol. Hingga selasa kemarin/ ratusan warga masih mengungsi di sejumlah tempat ketinggian.


Dua kecamatan yang paling parah dihantam gempa adalah Kecamatan Bunobogu dan Paleleh. Dua kecamatan itu mengalami kerusakan paling parah akibat gempa berkekuatan 7,7 skala richter (sr) yang terjadi pada Senin dini hari.
Dari data yang diperoleh dari pemerintah Kabupaten Buol, sebanyak 1.440 rumah warga, rusak parah, bahkan ada yang rata dengan tanah. Kerusakan terparah terjadi di Kecamatan Bunobogu.
Menurut Bupati Buol, Amran Batalipu, kerugian yang dialami akibat gempa tersebut berkisar puluhan miliar rupiah. Hingga selasa kemarin, sejumlah warga yang menjadi korban gempa belum mendapat bantuan dari pemerintah. Meski demikian, pemerintah Kabupaten Buol sudah menyalurkan sejumlah bantuan dari dana darurat.
Sejumlah fasilitas umum juga rusak akibat gempa tersebut. Fasilitas umum yang mengalami kerusakan yakni gedung sekolah (SD hingga SLTA),puskesmas, puskesmas pembantu, pos kesehatan desa, kantor camat, kantor desa, polsek, koramil dan masjid.
Untuk sementara, tercatat empat warga dilaporkan tewas dan delapan lainnya luka serius akibat tertimpa reruntuhan bangunan. Para korban yang meninggal dunia dan luka parah itu semuanya berasal dari Kecamatan Bunobogu.
Kecamatan Bunobogu dan Paleleh hanya berjarak kurang lebih 50 kilometer dari pusat gempa berkekuatan 7,7 sr di laut sulawesi pada kedalaman dangkal (sekitar 10 kilometer).(abdee)


Rabu, 12 November 2008

Surat Seorang Tersangka

Inilah kutipan tulisan Upi Asmaradhana, sang jurnalis Makassar yang dijadikan tersangka oleh Polda Sulselbar karena dianggap menghasut jurnalis melawan kapoda Sulselbar.
-------------------------
SURAT TERSANGKA
Setelah Anda mengumpulkan semua fakta dan rasa takut, ambillah keputusan. Setelah Anda mengambil keputusan, lupakanlah semua rasa takut.Orang yang tidak berani menghadapi rasa takut, akan selalu melarikan diri darinya.... (George S Patton Jenderal AS PD II)


SURAT TERSANGKA ITU akhirnya datang juga. Hari ini sekitar pukul 16.30 Wita. Surat Berkop KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA,DAERAH SULAWESI SELATAN, DIREKTORAT RESERSE KIRMINAL, saya terima.


SURAT-PANGGILAN No.Pol: S.pg/669/XI/2008/Dit Reskrim. Dasarnya Pasal 7 ayat (1) huruf g. Pasal 11, Pasal 112 ayat (1) dan ayat (2) dan pasal 113 KUHPPidana. UU Nomer: 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia. Laporan Polisi No .Pol: LP/57/1x/2008/Ditreskrim, tanggal 1 Agustus 2008.

Untuk: menghadap kepada AKP Anwar H, SH, di ruangan 107 Direktorat Reserse dan Kriminal Polda Sulsel Jalan Perintis Kemerdekaan Km 16. Makassar, pada hari Kamis tanggal 13 Nopember 2008 pukul 09.00 WITA, untuk dimintai keterangan sebagai TERSANGKA dalam perkara Pidana Mengadu secara Menfitnah dengan tulisan dan Menghina dengan tulisan di muka umum sesuatu kekuasaan yang ada di Negara Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 317 ayat (1) KUHPidana dan atau Pasal 311 (1) KUHPidana Subs Pasal 207 KHUPidana.

Surat yang bertannggal 10 Nopember 2008 ini Ditandatangani An Direktur Reskrim Polda Sulsel Wadir Ub. Kasat I Pidum Ajun Komisaris Besar Polisi M Iftah Falahaddin.

SURAT Ini sebenarnya tidak mengagetkan, sebab tiga hari sebelumnya, surat saksi yang dikirim ke tiga jurnalis Harian Fajar Makassar, sudah memberikan konfirmasi status saya sebagai tersangka.

*****

Sepucuk surat ini, membawa kita melakukan kilas balik perjuangan Koalisi Jurnalis Tolak Kriminalisasi Pers Makassar versus Irjen Polisi Sisno Adiwinoto Kapolda Sulselbar.Tentang pentingnya sebuah kebebasan pers diperjuangkan, dan bagaimana pentingnya membangun sebuah tatanan masyarakat dimana pers bisa melakukan fungsi kontrolnya sebagai salah satu pilar demokrasi.

Ini sebuah nilai dan tentunya juga ironi di tengah iklim kebebasan pers. Bagaimana para jurnalis di Makassar, memahami pentingnya sebuah ruang untuk melakukan fungsinya,memberikan ruang kepada publik untuk mengetahui informasi secara terbuka, jujur dan berimbang, tanpa adanya intimidasi.

Jadi perjuangan Koalisi pada hakekatnya memperjuangkan semangat kebebasan pers.Semangat untuk melindungi media dan para jurnalisnya agar mereka bisa bekerja dengan tenang,tanpa dibayang-bayangi ketakutan, akan diperiksa oleh polisi karena pemberitaannya.

Media, dan para jurnalis adalah kaum pembebas dari kegelapan dunia informasi. Mereka adalah pejuang dan pahlawan informasi yang harus dilindungi keberadaannya. Atas dasar inilah, kita rela berkalang tanah.

Saksi, Tersangka, ataupun penjara itu hanyalah sebuah jalan menuju penyadaran akan arti sebuah kebebasan. berkaca pada ucapan Patton, resiko itu adalah sebuah pelajaran berharga untuk memulai sebuah kehidupan yang baru. Inilah yang kita namakan mengabdi kepada kebaikan dan kemaslahatan. BRAVO PERS BEBAS, LAWAN KRIMINALISASI PERS!!!!


MAKASSAR, 10 November 2008
tepat dijantung Hari Pahlawan.
pukul 18.00 wita

Baca Artikel sang jurnalis yang jadi tersangka Di sini





======================== berita terkait =================
Wartawan di Makassar Jadi Tersangka
Selasa, 11 November 2008 | 03:00 WIB

Makassar, Kompas - Koordinator Koalisi Jurnalis Tolak Kriminalisasi Pers Makassar, Upi Asmaradhana, ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan fitnah dan penghinaan terhadap Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat. Adapun tiga wartawan harian Fajar ditetapkan sebagai saksi kasus serupa karena memberitakan kritik Upi terhadap Kepala Polda Sulselbar terkait pernyataan penggunaan hak jawab.

Menurut Upi, dia sudah menerima surat panggilan untuk diperiksa sebagai tersangka dugaan fitnah dan penghinaan terhadap Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar), Senin (10/11). ”Saya akan diperiksa sebagai tersangka Kamis pekan ini. Pasal yang dikenakan kepada saya adalah Pasal 317 Ayat 1, Pasal 311 Ayat 1, dan Pasal 207 Kitab Undang-undang Hukum Pidana,” paparnya.

Upi memperkirakan, pemanggilan itu terkait aktivitasnya sebagai Koordinator Koalisi Jurnalis Tolak Kriminalisasi Pers Makassar. Selaku Koordinator Koalisi, Upi beberapa kali mengkritik pernyataan Kepala Polda Sulselbar Irjen Sisno Adiwinoto terkait penggunaan hak jawab. Koalisi mengkritik Sisno yang berpendapat, pemidanaan wartawan bisa dilakukan meski pihak yang dirugikan belum menggunakan hak jawab.

”Apa yang kami lakuan itu adalah perjuangan melawan kriminalisasi pers. Kami akan tetap melawan. Kami menyiapkan 22 pengacara untuk menangani masalah ini,” kata Upi.

Tiga wartawan

Selain Upi, Polda Sulselbar juga memanggil tiga wartawan harian Fajar yang memublikasikan kritik Upi. Mereka adalah Silahuddin Genda, Herwin Bahar, dan Muchlis Amans Hadi.

Semestinya, ketiganya sudah diperiksa. Namun, seluruhnya tidak memenuhi panggilan polisi kemarin pagi.

Wakil Pemimpin Redaksi Fajar Nur Alim Djalil menyatakan, surat panggilan terhadap ketiga wartawan Fajar diterima Jumat lalu. ”Kami tidak akan menyuruh ketiga wartawan kami memberi kesaksian,” kata Nur. (row)

(berita ini dikutip dari harian Kompas edisi 11-11-2008)

----------------------------- berita lainnya ----------------------------
Wartawan Makassar Bantah Cemarkan Nama Baik Kapolda

Jakarta - Wartawan Makassar, Upi Asmaradhana, membantah melakukan pencemaran nama baik Kapolda Sulselbar Irjen Pol Sisno Adiwinoto. Menurut Upi, apa yang dilakukannya semata-mata agar pejabat publik tidak mudah melakukan kriminalisasi pers.

"Saya tidak menghasut, juga tidak mencemarkan nama baik. Kapolda itu kan pejabat publik," bantah Upi ketika dihubungi detikcom via telepon, Rabu (12/11/2008)

Menurut Upi, seharusnya setiap sengketa pers diselesaikan dengan UU Pers No 40/1999, dengan penggunaan hak jawab, atau mengadu ke dewan pers. "Namun dalam keterangan Kapolda di media Makassar, wartawan bisa langsung dipidanakan tanpa menggunakan hak jawab. Itu sama saja mengajak orang lain untuk melakukan kriminalisasi terhadap pers," terang Upi.

Kasus ini bermula saat Upi mengumpulkan tanda tangan yang mengecam komentar Sisno dalam Jambore Pers, Juli lalu. Sisno mengatakan, jika ada pihak yang dirugikan dalam pemberitaan media, maka jurnalis bisa langsung dipidanakan tanpa menggunakan hak jawab.

Akibat aksinya, aktivis Koalisi Wartawan Tolak Kriminalisi Pers di Makassar ini langsung diperiksa oleh Kapolda Sulsel. Upi bahkan kemudian ditetapkan sebagai tersangka.

Penetapan Upi sebagai tersangka tertuang dalam surat panggilan terhadap Upi untuk menjalani pemeriksaan di Mapolda Sulselbar pada 13 November 2008.

"Sebagai warga yang taat hukum, saya akan mengikuti proses hukum yang telah ditetapkan kepolisian. Meskipun kami prinsip imparsilal dan proporsional terkesan tak terpenuhi," ujar Upi. (gun/djo)
disadur dari detik.com


Senin, 10 November 2008

Jenazah Imam Samudra Gigit Bibir

(Maaf, penerbitan foto ini bukan untuk memprovokasi pihak tertentu tetapi murni agar diketahui karena situs arrahmah.com yang memuat berita dan foto ini sedang down akibat kelebihan pengunjung)

JAKARTA - Pemberian foto jenazah Imam Samudra oleh keluarga diamini redaksi arrahmah.com. Foto ini kemudian dipublikasikan di situs tersebut.

"Waktu itu pimpinan kami melayat ke rumah duka. Kemudian keluarga mempersilakan untuk mengabadikan wajah almarhum," kata Pimpinan Redaksi Arrahmah.com Muhammad Fahri kepada okezone melalui telepon, Senin (10/11/2008).

Saat itu, lanjut Fahri, keluarga juga mempersilakan pihaknya untuk mempublikasikannya kepada masyarakat. "Sebagai media, ya tentu saja kami mengapresiasi hal itu," katanya.

Sebelumnya, foto jenazah Imam Samudra ditayangkan situs arrahmah.com. Dalam foto tersebut Samudra tampak menggigit bibirnya seperti menahan sakit, akibat tembakan saat dieksekusi.(uky)



=================================

Serang, Banten (arrahmah.com) - Hari ini telah dijemput para bidadari para kafilah syuhada, Mujahid Imam Samudera, Mujahid Amrozi dan Mujahid Ali Ghufron. Mereka semua telah menunjukkan pada umat ini bagaimana sikap mujahid sejati yang tetap istiqomah.

Sejak kedatangan jenazah Mujahid Imam Samudera yang diterima dirumah istri beliau Zakiah Derajat, keluarga besar tampak tabah dan meyakini akan syahidnya As Syahid Imam Samudera.

Wajah as syahid Imam Samudera yang sempat dibuka keluarga tampak putih segar, tersenyum dan berpaling kekanan sebagaimana ekspresi raut kebahagiaan dan kepuasan bertemu dengan Sang Khalik. As Syahid Imam Samudera membawa luka yang akan menjadi bukti di hadapan Allah untuk menjadi salah satu pengikut rombongan kafilah syuhada.

Setelah disholatkan keluarga, jenazah dibawa menuju masjid Al Manar Serang Banten diiringi ribuan masyarakat pada kanan kirinya jalan. Sholat jenazah diikuti ribuan umat muslim sehngga memerlukan 3 kali kesempatan sholat jenazah.

Walaupun dengan penjagaan yang sangat ketat dari aparat, hal ini tidak menyurutkan ribuan kaum muslimin mengiringi as syahid Imam Samudera untuk mengantarkan ke kuburnya. Gema takbir terus membahana mengiringi As Syahid Imam Samudera menjemput bidadari.

Sungguh,As Syahid memberikan pelajaran yang sangat berharga bagi para mujahid bagaimana wujud Iskariman au mut syahidan (Hidup Mulia, Atau Mati Syahid).(Prince of jihad/arrahmah.com)


Rabu, 29 Oktober 2008

Moh. Isnaeni Muhidin, Ingin Agar Masyarakat dan Remaja Lebih Cinta Buku


Mungkin memang ada benarnya kalimat bijak yang mengatakan, “ Buku adalah jendela dunia, dengan buku kita bisa menjelajahi seluruh isi dunia”. Dan kalimat inilah yang terpatri dalam benak Moh. Isnaeni Muhidin, atau yang akrab disapa Neni Muhidin.

Meskipun baru setahun meresmikan perpustakaan mini Nemu Book miliknya, yaitu 17 Agustus 2007 silam, tapi ayah dua orang anak ini sudah mempunyai sekitar 2.000 buah koleksi buku dari berbagai judul. Mulai dari buku bacaan untuk anak-anak, buku fiksi dan non fiksi, bahkan majalah yang terbitan tahun 90an juga ada di perpustakaan mininya tersebut.
Neni yang pernah kuliah di Universitas Pasuruan Bandung ini, mengaku mulai mengoleksi buku sejak duduk di bangku kuliahan.
Ia tertarik mengoleksi buku karena pada jaman ia kuliah, ia selalu mengikuti kegiatan yang dilakukan oleh kelompok komunitas literasi (klub baca), yaitu suatu komunitas yang ingin menunjukkan bahwa membaca itu kegiatan yang mengasyikkan dan dapat memberikan banyak manfaat.
Dari mengikuti kegiatan seperti itulah, Neni mengaku sudah mulai mengumpulkan buku. Dengan menyisihkan sedikit uangnya untuk membeli buku yang diinginkannya.
“Saya mulai mengoleksi buku sejak di bangku kuliahan, awalnya sih hanya beli satu demi satu dari menyisihkan uang yang ada,” akunya.
Meskipun Neni mengaku terlambat dalam mengetahui bahwa membaca itu asyik, tapi Neni tetaplah berusaha agar ia tidak ketinggalan informasi dan pengetahuan.
“Saya memang lambat mengetahui kalau membaca itu asyik, tapi kini saya akan berusaha mengampanyekan agar semua orang tahu manfaat buku, dan mereka juga bisa lebih mencintai buku,” katanya.
Selain dari mengumpulkan sendiri koleksi bukunya, Neni juga mendapat donatur yang mempunyai visi dan pemikiran yang sama, yang selalu membantunya memperbanyak koleksinya.
Adapun donatur yang sering menyumbangkan buku kata Neni adalah antara lain dari kalangan ibu rumah tangga, pegawai negeri sipil, wartawan, dosen, anggota LSM dan artis Yessi Gusman serta Rieke Diah Pitaloka yang mereka berdua sekaligus pemilik taman baca anak.
Dari donatur-donatur tersebut sehingga lebih bisa melengkapi jumlah koleksi buku miliknya.
Tapi meski telah mengoleksi ribuan judul buku, Neni mengaku masih resah dan mempunyai kegelisahan sendiri, karena sampai sekarang peminat buku yang ada di Kota Palu masih sangat sedikit. Kebanyakan dari remaja Kota Palu lebih suka nongkrong dan main PS (Play Station) ketimbang membaca.
“Sebenarnya sampai sekarang saya masih punya keresahan, saya selalu berfikir bagaimana caranya agar remaja di Kota Palu bisa mencintai buku, mungkin saya harus lebih bisa mengetahui kesenangan mereka, agar saya bisa melakukan pendekatan dan membuat mereka menyukai membaca,” aku Neni.
Neni menambahkan, metode pendekatan yang dilakukan sekarang ini belumlah efektif. Ia mengaku akan melakukan metode pendekatan lain agar masyarakat bisa cinta buku, yakni dengan melakukan sosialisasi dan menggelar suatu kegiatan karya tulis, selain itu ia juga akan melakukan metode “jemput bola”. Yaitu metode pendekatan kepada masyarakat, dengan mengantarkan langsung buku itu dan melakukan sharing. Agar mereka lebih merasa nyaman.
Untuk ke depannya, Neni mengaku akan terus mengampanyekan kegiatan cinta buku dan membaca.
Dan berharap agar perpustakaan dan Taman Baca Masyarakat (TBM) yang ada di Kota Palu lebih bisa difungsikan.
“Karena yang saya lihat kini tempat-tempat itu sudah mulai ditinggalkan, padahal itu kan ada dana dari pemerintah. Jadi pengelola harus membuat suatu kegiatan yang menarik, agar menarik kembali minat para pembaca,” harapnya.
Ia juga meminta agar media cetak mempunyai ruang tersendiri untuk para penulis, agar memberikan semangat kepada para penulis untuk mengirimkan suatu karya tulis mereka.
“Saya berharap di media cetak, ada ruang khusus untuk para penulis agar bisa menampilkan karya tulis mereka, karena itu juga bisa menjadi suatu barometer untuk para remaja lain untuk bisa berkarya,” ungkap Neni.***

Senin, 27 Oktober 2008

PLTD Rusak, PLTU Bangkrut, Palu Gelap,Cape dehh


PALU- PLN Cabang Palu kembali melakukan pemadaman bergilir di beberapa bagian Kota Palu. Pemadaman itu disebabkan PLTU Mpanau hanya mampu menyuplai daya kurang lebih 5-6 mega watt(MW).

Kepala PLN Cabang Palu melalui Asisten Menager Pembangkitan, Suryadi Senin (20/10) sore mengatakan, seharusnya PLTU menyuplai daya ke PLN sebesar 26-27 MW. Namun karena persediaan batu bara semakin menipis, akhir pihak PLTU kata Suryadi, melalui Menager Produksi Jati Nugroho mengatakan, bahwa PLN harus melakukan pemadaman lagi. Hal itu terjadi karena batu bara yang dijadwalkan tiba di Pelabuhan PLTU belum bisa dipastikan datang. Akibat keterlambatan kedatangan batu bara, maka pihak PLN akan melakukan pemadaman sekitar 18 sampai 20 megawatt.
"Kami melakukan pemadaman karena batu bara belum sampai dan diperkirakan tiba pada 26-27 Oktober mendatang,"katanya.
PLN sendiri tidak bisa menyuplai daya melalui mesin diesel yang ada di Silae. Kondisi PLTD Silae sendiri kata Suryadi, saat ini juga mengalami kerusakan, sehingga menyalurkan daya tidak secara penuh ke para konsumen.
”Seharusnya kami menyuplai daya sebesar 20-21 megawatt, tapi karena ada kerusakan maka daya yang suplai dari PLN ke konsumen hanya 19 MW,”terangnya.
Ditempat terpisah Manager Produksi PLTU Mpanau, Jati Nugroho yang dikonfirmasi, membenarkan adanya krisis batu bara di PLTU.
Menurut Jati, kondisi batu bara semakin menipis, sehingga penyuplaian PLTU ke PLN hanya sebesar 5-6 MW. Batu bara diperkirakan baru akan tiba di Pelabuhan PLTU pada tanggal 27 Oktober mendatang.
Krisis listrik di Kota Palu juga ditambah dengan krisis keuangan yang terjadi di PLTU. Untuk membeli batu bara sendiri, pihak PLTU harus berhutang pada pihak PLN untuk menanggulangi pembelian batu bara dari Kalimantan.
“Katanya PLN yang menanggulangi batu bara untuk sementara, karena PLTU sedang krisis keuangan. Tapi sampai saat ini tidak ada batu bara dating. Saya juga kurang tahu persis,’’jelasnya bingung.

Cerita Usai Banjir Layana

Suara Gemuruh itu Ternyata Musibah

Layaknya orang main jailangkung, datang tak diundang, pulang tak diantar. Begitulah banjir bandang yang menyapu Kelurahan Layana Indah Jumat (25/10) kemarin. Tak banyak yang bisa diperbuat jika musibah itu datang tiba-tiba.


Seperti hari biasa, sore itu warga RT 10 dan RT 11 Kelurahan Layana Indah Palu Timur, tengah beristirahat. Tak ada tanda-tanda jika perkampungan yang dibangun Pemerintah Kota (Pemkot) Palu tahun 2003 silam itu, akan diterjang banjir bandang.
Sore itu, aktivitas sejumlah warga Layana berjalan normal. Ada yang sedang beristirahat di rumah, adapula yang sedang beraktifitas meski sedang diguyur hujan. Namun warga banyak yang memilih berdiam diri di rumah dari pada berhujan-hujan.
Sekitar pukul 15.00, tiba-tiba terdengar bunyi gemuruh dari arah Sungai Vintu yang berjarak 25 meter dari pemukiman penduduk. Warga mengira bunyi itu hanya efek dari hujan karena memang saat itu hujan sedang mengguyur dengan kencangnya. Mendengar suara itu, sebagian warga berlarian keluar rumah.
Gemuruh itu ternyata adalah musibah. Air bah tiba-tiba datang menghantam pemukiman penduduk. Tak ada yang bisa di selamatkan. ”Air datang dengan begitu cepatnya. Empat buah rumah rata dengan tanah, sedangkan puluhan lainnya terendam lumpur,” kata Burhan, Lurah Layana Sabtu,(26/10).
Betapa terkejutnya mereka, air yang bercampur lumpur dan pasir itu dengan cepatnya menerjang, merangsek ke rumah-rumah warga. ‘’Secara spontan warga berteriak minta pertolongan dan berteriak banjir..banjir,’’ cerita Salmiah (60), salah satu korban banjir yang rumahnya rata dengan tanah.
Seketika suasana berubah jadi panik. Orang-orang berhamburan keluar rumah guna selamatkan diri.
Sementara itu, Sriyani (37) ibu Ogi, bayi delapan bulan yang hilang, ketika banjir datang ia lagi berada dalam rumah bersama dua anaknya.
Mendengar teriakan warga itu, ia bergegas lari keluar rumah sambil menggendong dua anaknya yang masih kecil, Moh Ogi (8 bulan) dan Risma (10 tahun).
Namun nahas baginya, belum sempat ia melilitkan kain gendongan, tiba-tiba badannya terseret air sejauh 50 meter. Ogi, bayi laki-lakinya yang baru berumur delapan bulan, terlepas dari kain gendongan, dan hingga saat ini belum ditemukan.
Ditemui di posko penampungan pengungsi, Sriyani masih terbaring kaku diatas papan. Dia belum bisa bicara banyak. Ia masih trauma dengan kejadian itu. Kakinya masih bengkak, belum bisa digerakkan. Sedangkan beberapa bagian badan lainnya luka lecet. Sambil ditemani suamina Mohamad N. Is, Sriyani terlihat terguncang. Betapa tidak, bayi yang masih lucu-lucunya itu harus menjadi korban banjir bandang.***

(photo by:basri marzuki/beritapalu.org)

Selasa, 09 September 2008

Puasa Para Remaja, Habiskan Waktu di Warnet


PALU- Banyak hal yang bisa dijadikan tempat untuk membunuh waktu, sambil menunggu saat-saat berbuka puasa, utamanya oleh remaja. Salah satunya dengan memanfaatkan layanan internet di warung internet (warnet). Sejak awal ramadhan, sejumlah warnet di Kota Palu sudah terlihat ramai dikunjungi oleh sejumlah remaja, dari anak sekolah, kuliahan hingga yang bekerja di kantor.


Di tempat itu, selain mereka bisa mendapatkan pengetahuan, mereka juga bisa menggunakan layanan internet untuk chatting dan browsing. Ada pula yang bermain game online hingga waktu berbuka pun tiba.
Fatmawati, seorang pelajar yang ditemui Media Alkhairaat di salah satu warnet mengaku, selama bulan ramadhan ini dirinya lebih sering datang ke warnet untuk chatting. Ditambah lagi warnet tempat dia bermain tesebut dekat dari tempat tinggalnya.
“Mau ke mana lagi, yang pastinya dari jam tiga saya kesitu nanti mau buka puasa saya pulang ,” aku Fatmawati.
Keuntungan yang diperolehnya tinggal dekat dengan warnet adalah saat malam hari ada teman chattingnya yang ingin online, maka dia bisa langsung ke warnet.
Pengakuan serupa datang dari Femi, remaja putri yang mengaku doyan online internet. Menurutnya, meski warnet jauh dari tempat tinggalnya, namun karena saat ini sedang libur maka satu-satunya tempat yang dia kunjungi adalah warnet. Selain bisa membubuh waktu karena berpuasa, bayarannya pun tidak terlalu mahal.
” Dengan modal Rp10.000 saya sudah bisa online, kalau mau ke tempat perbelanjaan saya harus punya modal yang banyak,” kata Femi.
Karena tempat itu sudah menjadi tempat favoritnya bukan hanya di bulan Ramadhan saja, namun di hari-hari biasa dia sudah sering datang ketempat itu. Sehingga penjaga dari warnet itu, dia pun sudah mengenalnya.
Sayangnya, pemilik warnet justru merasa penghasilannya selama ramadhan berkurang dibanding hari-hari sebelumnya.
Hamid Hamde, seorang operator di wanet Geonet mengaku sejak wanetnya buka dari jam sembilan pagi hingga jam tiga subuh selama bulan ramadhan ini, pengunjung yang datang lebih sedikit dibanding dengan hari-hari biasa. Sehingga otomatis mengurangi pendapatan mereka. Menurut Hamid, kemungkinan hal ini disebabkan karena malam hari mereka harus melaksanakan shoalat tarawih.
”Belum lagi subuh harus bangun makan sahur jadi tidak menutup kemungkinan mereka harus cepat tidur,” ujarnya.
Hal senada dilontarkan Wedi, penjaga warnet Global jalan Setiabudi. Menurut Wedi, selam bulan ramadhan ini warnetnya terlihat lebih sunyi dibanding hari-hari sebelum ramadhan. Biasanya pengunjung yang datang lebih banyak dan tidak ada putus-putusnya. Namun di bulan Ramdhan ini, dia buka dari jam sepuluh pagi sampai lima sore ini, jarang terlihat penuh.
Oleh sebabnya mereka berharap setelah bulan ramadhan ini, usaha warnetnya akan kembali ramai lagi. Agar pendapatan mereka kembali seperti semula.

(foto by
www.pbase.com )

Sabtu, 02 Agustus 2008

Allahu Akbar, Teriakan Histeris Pilot Adam Air, Rekaman CVR Black Box Adam Air

Ada yang lebih menyayat hati dengan apa yang kebetulan gw temuin di Kaskus pagi ini, Rekaman CVR Black Box Adam Air’ yang hilang di laut dan tak meninggalkan seseorang pun untuk bercerita kepada khalayak. Sungguh menyayat hati! Saya tak kuasa membayangkan suasana histris dalam pesawat, kalo Pilot dan Copilot saja sehisteris itu, bagaimana dengan penumpangnya?! … Innalillaahi Wainnailaihi Roji’uunnn ..

Sekedar temen-temen ketahui, Blackbox, peralatan kunci yang dijadikan rujukan analisis penyebab kecelakaan pesawat terdiri dari dua bagian (Ini sih, kata dosen guwe dulu waktu kuliah) :

1. FDR (Flight Data Recorder), yang merekam kondisi penerbangan: ketinggian, kecepatan, temperatur, and so on …
2. CVR (Cocpit Voice Recorder), yang merekam pembicaraan pilot dan copilot. Nah,.. kalo rekan-rekan kepingin tahu seberapa histeris kondisi saat itu, silakan download file-nya disini. Link ini saya peroleh dari salah satu postingan di Kaskus. Silakan buka link tersebut untuk mengetahui komentar kawan-kawan di Kaskus!

rekaman tersebut sudah di-MP3-kan. Ukuran file 2,3MB. Download dari Rapidshare,.. dan diambil dari http://yuyunestriyanto.wordpress.com

Klik di sini

atau download dari 4shared
Klik di sini

Silakan download dan berikan komentar soal rekaman tersebut....





Kamis, 29 Mei 2008

Demo BBM di DPRD Sulteng Bentrok

Beritapalu.com - Aksi ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Kota Palu, Sulawesi Tengah, di kantor DPRD Sulteng, kamis siang, berakhir bentrok. Seorang mahasiswa terpaksa diamankan petugas, dan dua wartawan yang tengah meliput, juga terkena pukulan rotan aparat kepolisian.


Aksi saling kejar antara petugas Polres Palu dengan massa pendemo, terjadi di halaman kantor DPRD Sulteng, di jalan Samratulangi, Palu Timur. Aksi bermula petugas berusaha menangkap seorang yang dicurigai sebagai provokator. Mahasiswa yang tengah demo di depan kantor DPRD terpancing dan mengira aparat menangkap rekan mereka, langsung mengejar petugas. Bentrokan kedua belah pihak pun tidak terelakkan.

Dua wartawan, Jafar G Bua, koresponden Trans TV dan Farhan, dari Lembaga Penerbitan Pers Mahasiswa, STAIN Datokarama, terkena pukulan rotan petugas. Jafar G Bua, yang tengah mengambil gambar sempat terjatuh dan kameranya dipukul rotan. Akibatnya LCD kamera pecah. Sedang farhan mengalami luka robek di lengan kiri.
Aksi pemukulan oleh aparat Polres Palu, langsung diprotes wartawan yang meliput aksi mahasiswa yang melakukan demo menolak kenaikan BBM di kantor DPRD Sulteng. Wartawan meminta kapolres Palu, AKBP Sunarto bertangggungjawab atas tindakan anggotanya.
Aksi ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Kota Palu, di kantor DPRD Sulteng, menutut pembatalan kenaikan BBM yang dilakukan pemerintah. Aksi mahasiswa ini, awalnya berjalan damai, namun saat berlangsung, terjadi saling kejar di halaman kantor DPRD Sulteng.

Jumat, 23 Mei 2008

Mapolda Sulteng Ludes Terbakar

beritapalu.com - Kebakaran hebat terjadi di Markas Polda Sulteng Senin (20/05) semalam. Bangunan berlantai dua itu ludes dilalap si jago merah. Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran ini namun sejumlah berkas-berkas penting tidak bisa diselamatkan.


Kebakaran bermula dari salah satu ruangan milik Direktorat Personalia Polda Sulteng yang bersebelahan dengan ruangan Kapolda Sulteng Kombes Suparni Parto sekitar pukul 20.00 WITA. Api dengan cepat melalap ruangan kapolda dan menjalar ke ruangan lain di lantai dua. Dugaan sementara api berasal dari hubungan arus pendek listrik.

Enam unit pemadam kebakaran tidak bisa berbuat banyak. Dua unit water cannon milik polda, juga tidak sanggup memadamkan api. Api dengan cepat menghanguskan semua ruangan di bangunan utama Polda Sulteng itu.

Sejumlah tahanan yang berada di sel polda, juga ikut panik dan akhirnya dievakuasi ke Polres Palu.

Kapolda Sulteng Kombes Suparni Parto saat kebakaran sedang berada di Kota Poso. Kapolda yang baru saja serah terima jabatan dengan mantan kapolda Brigjen Pol Badrodin Haiti ini, sedang menghadiri pertemuan dengan sejumlah tokoh masyarakat Poso.

Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran ini. Namun diperkirakan kerugian yang dialami akibat kebakaran ini berkisar milyaran rupiah.

Jumat, 22 Februari 2008

Wisata Bahari Togean, Surga Para Wisatawan


Beritapalu.com - Berwisata sambil menikmati keindahan alam di kepulauan, benar-benar suatu hal yang tak terbayangkan. Salah satu lokasi wisata di kepulauan togean , sulawesi tengah, menawarkan surga bagi wisatawan, khususnya wisatawan mancanegara.

Untuk menuju ke kepulauan togean, kita harus berangkat dengan menggunakan sejumlah transportasi laut, dari kota ampana ibukota kabupaten tojo unauna. Diantaranya adalah kapal feri yang berkapasitas sekitar 500 penumpang. Perjalanan menuju ke kepulauan togean memakan sekitar lima sampai enam jam.

kadidiri1Sepanjang perjalanan, kita akan melewati puluhan pulau-pulau kecil, yang kebanyakan tidak berpenghuni. Kepulauan togean sendiri sudah menjadi taman nasional melalui surat keputusan menteri kehutanan dengan nomor 418/menhut-II/2004 dengan luas ± 362.605 hektar.

Setelah menempuh perjalanan laut, kita akan sampai di ibukota kecamatan togean di wakai. Kota kecil ini terletak di pulau besar yang bernama pulau talakoh.

Perjalanan harus dilanjutkan lagi dengan menggunakan speed boat atau perahu bermesin tempel menuju sebuah kawasan wisata di kepulauan Kadidiri. Tak lengkap rasanya jika berkunjung ke kepulauan togean kita tidak mendatangi tempat ini. Kadidiri ini dikelola oleh warga setempat untuk menjadi objek wisata bahari.

kadidiri2Pantai yang indah, pasir putih, serta sunset yang turun tepat di depan pulau kecil di depan cottage, menjadi pemadangan yang tak terbayangkan indahnya jika berada di Kadidiri. Olehnya tempat ini menjadi surga bagi para wisatawan baik lokal maupun mancanegara.

Untuk menginap, pengelola tempat ini sudah menyiapkan sejumlah cottage dengan kapasitas memadai. Tak jarang, wisatawan mancanegara bisa berada di Kadidiri hingga berbulan-bulan.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More