Pantai Marina Ampana

Pantai Marina ini terletak di ujung kota Ampana Kabupaten Tojo Unauna.

My Second son.... ANDRA

Andra.. kaget saat tahu kalau dirinya dijepret.. cepat besar my son..

Desa Kabalutan di Kepulauan Togean 2008

Desa yang berpenghuni sekitar 2000 orang, yang rata-rata dari suku Bajo..

Brimob di Tanah Runtuh Poso.

Insiden kontak senjata antara polisi dan kelompok sipil bersenjata di kawasan Gebangrejo,Poso Kota 22 Januari 2007 yang menewaskan empat belas orang masih meninggalkan kisah dan trauma yang mendalam.

Pantai Talise

Matahari senja di Pantai Talise Palu.

Brimob di Tanah Runtuh Poso.

Insiden kontak senjata antara polisi dan kelompok sipil bersenjata di kawasan Gebangrejo,Poso Kota 22 Januari 2007 yang menewaskan empat belas orang masih meninggalkan kisah dan trauma yang mendalam.

Sunset Wakai

Sunset di pelabuhan Desa Wakai Kepulauan Togean.

Kamis, 30 Agustus 2007

Korban Penculikan Pengurus Partai Golkar Manado Ditemukan Di Sulteng


Palu - Setelah diculik oleh empat orang di depan hotel Quality Manado, Selasa 28 Agustus 2007 lalu, Ketua Dewan Partai Golkar Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara, Toar Semuel Tangkau, berhasil diungkap. Korban berhasil diamankan polisi di Kecamatan Ampibabo Kabupaten Parigi Moutong Sulawesi Tengah, sekitar 150 kilometer dari Kota Palu.

Toar Semuel Tangkau (27 tahun), Ketua Dpd Partai Golkar Minahasa Tenggara, semalam tiba di markas Polda Sulawesi Tengah. Toar langsung diamankan di ruangan penyidik, Kamis tengah malam (30 agustus 2007). Setelah itu, Toar kemudian dibawa menemui Direktur Reskrim Polda Sulawesi Tengah, Kombes Armensyah Thay.

Direktur Reskrim Polda Sulawesi Tengah, Kombes Armensyah Thay mengaku awalnya ragu kalau korban diculik. Namun setelah mendapat informasi dan keterangan korban, barulah diketahui kalau korban betul diculik.

Dugaan Toar diculik karena Toar menjadi calon tunggal Bupati Minahasa Tenggara Pilkada 2008 mendatang. Selain itu dugaan motif penculikan terkait dengan bisnis yang digeluti korban sebagai pemain valas. Selama berada dalam kekuasaan penculik, Toar mengaku diintimidasi akan dibunuh dan keluarganya dihabisi bila tidak menghentikan bisnisnya dan karier politiknya.

Toar diculik di Manado oleh empat orang kemudian diperintahkan oleh pelaku menuju Makassar dengan menggunakan bus.

Sedangkan pelaku membuntuti dari belakang. Dari dialeknya, keempat pelaku diidentifikasi sebagai orang Jawa dan tiga orang Manado. Rencananya, Toar akan diterbangkan ke Manado Sabtu pagi ini dengan pengawalan anggota Polda Sulawesi Utara.

Selasa, 28 Agustus 2007

Ratusan Liter BBM Ilegal Ditangkap

Polisi Resort Donggala Sulawesi Tengah , mengamankan sebuah truk bermuatan ratusan liter bahan bakar minyak yang hendak dijual ke salah satu perusahaan industri di Banawa Kabupaten Donggala. Selain truk bermuatan ratusan liter BBM jenis solar, polisi juga mengamankan sopir truk ini.

Penangkapan truk ini bermula dari patroli rutin yang dilakukan tim Reskrim Polres Donggala di jalan Trans Sulawesi. Sebuah truk mencurigakan yang melintas kemudian ditahan polisi. Setelah diperiksa ternyata berisi empat ratus liter bahan bakar jenis solar.

Dari pengakuan HD, sopir yang membawa truk ini menuturkan kalau ratusan liter BBM ini dibeli dari stasiun pengisian bahan bakar utama di jalan Tanjung Batu Kota Banawa Kabupaten Donggala. Rencananya ratusan liter bahan bakar ini akan dibawa ke sebuah perusahaan industri di Kota Banawa.

Karena dianggap melanggar polisi pun langsung mengamankan sopir dan truk yang memuat ratusan liter BBM ini dan dibawa menuju Mapolres Donggala.

Upaya tersangka mengelabui petugas yakni dengan cara membuat tangki berukuran besar di samping tangki BBM truk. Tangki cadangan inilah yang digunakan tersangka untuk mengisi BBM di SPBU, kemudian dibawa ke industri pemesan BBM.

menurut kapolres donggala AKBP Fahruz Zaman, penangkapan sopir dan truk bermuatan ratusan liter BBM ini karena dianggap telah menyalahi ketentuan yang ada. Sopir truk bukannya membeli BBM untuk bahan bakar kendaraannya melainkan untuk dijual ke salah satu industri di Kota Banawa/ Kabupaten Donggala.




Minggu, 26 Agustus 2007

Ledakan Tabung Gas BMG Di Bandara Palu


Sebuah tabung gas meledak di kantor Badan Meteorologi Dan Geofisika, Bandara Mutiara Palu. Ledakan ini menyebabkan empat ruangan kantor berantakan dan rusak berat.

Ledakan tabung gas di kantor BMG Bandara Mutiara Palu yang terletak di Jalan Abdul Rahman Hakim Birobuli Selatan Kecamatan Palu Selatan Kota Palu, terjadi sekitar pukul 11.45 waktu setempat. Ledakan ini mengakibatkan empat ruangan di kantor itu berantakan. Satu ruangan rusak berat. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.

Ledakan terebut terdengar hingga radius satu kilometer dan sempat mengganggu aktivitas penerbangan di Bandara Mutiara Palu.

Sekitar 15 menit setelah ledakan tim indetifikasi Polresta Palu tiba di lokasi kejadian dan langsung mengamankan TKP dengan memasangi garis polisi.

Pintu rungan tempat penyimpanan gas dan sejumlah benda-benda dari dalam ruangan berhamburan sekitar lima meter ke halaman.

Atap ruangan terbongkar dan kayu penahan atap nyaris ambruk. Sejumlah kaca jendela ruangan yang berjarak sekitar 10 meter juga hancur dan bagian plafon ruangan lainnya mengalami kerusakan.

Menurut Kapolresta Palu AKBP Sunarko, ledakan gas itu terjadi di sebuah ruang tempat membuat balon gas udara yang digunakan untuk mengukur suhu cuaca.

Saat ledakan keras terjadi para petugas bmg tidak berada di lokasi kejadian sehingga tidak menimbulkan korban.

Pihak kepolisian setempat menyatakan ledakan yang terjadi di kantor bmg murni ledakan gas.

Hingga sabtu sore, puluhan polisi berpakaian dinas dan preman masih melakukan pengamanan di lokasi ledakan untuk mengamankan barang bukti.

Rabu, 22 Agustus 2007

Aminuddin Ponulele Divonis Bebas dalam Korupsi Pengungsi Poso


Mantan Gubernur Sulawesi Tengah, Aminuddin Ponulele, akhirnya divonis bebas oleh majelis hakim Pengadilan Negeri dalam kasus dugaan korupsi penanganan pengungsi pasca kerusuhan di Kabupaten Poso tahun 2001. Putusan bebas dibacakan ketua Pengadilan Negeri Palu dan disambut gembira keluarga dan pengunjung sidang lainnya.

Sidang pembacaan putusan ini dimulai sekitar pukul 12:30 Waktu Indonesia Tengah, dipimpin Ketua Pengadilan Negeri Palu, Faturrahman didampingi empat anggota majelis hakim. Terdakwa Aminuddin Ponulele yang duduk di kursi pesakitan tampak menyimak dengan seksama pembacaan putusan.

Ketua majelis membacakan vonis yang membebaskan terdakwa dari segala bentuk tuduhan yang sudah tertuang dalam dakwaan jaksa penuntut umum. Aminuddin Ponulele dituduh melakukan korupsi dan penyalahgunaan wewenang selaku Ketua Satkorlak penanganan bencana dan pengungsi pasca kerusuhan Poso silam dengan dugaan korupsi sebesar RP 1,258 miliar lebih. Dana untuk pemulangan pengungsi lebih dari sebelas miliar rupiah untuk pemulangan pengungsi dari Morowali ke Poso sejumlah 5 ribu kepala.

Setelah pembacaan vonis bebas, keluargan dan pendukung Aminuddin Ponulele langsung berdiri dan menyambut gembira. Mereka langsung memeluk dan mencium Aminuddin Ponulele.

Jaksa Penuntut Umum, Ariati SH, mengaku masih pikir-pikir atas putusan vonis bebas majelis hakim. Apalagi masih ada swaktu tujuh hari untuk menentukan sikap sesuai dengan undang-undang.

Sementara itu terdakwa Aminuddin Ponulele sangat bersyukur dengan vonis bebas yang dijatuhkan kepada dirinya. Meski demikian dirinya tidak akan melakukan langkah hukum terhadap pihak-pihak yang telah membuat dirinya tergiring ke meja hijau.

Dalam kasus ini, terseret juga mantan Kepala Dinas Sosial Dan Kesejahteraan Linmas Propinsi Sulawesi Tengah Azikin Suyuti. Namun untuk terdakwa Azikin Suyuti belum memasuki sidang putusan.

Minggu, 19 Agustus 2007

Ibu Aktor Film Rae Sahetapy Meninggal Dunia


Ibunda aktor senior film layar lebar, Rae Sahetapy, Emma Agustina Nelwan, meninggal dunia dalam usia 78 tahun. Emma meninggal dunia di rumah Sakit Bala Keselamatan Palu setelah mendapat perawatan penyakit jantung yang dideritanya sejak tahun 1952 silam. Jenazah Emma disemayamkan di rumah duka jalan Zebra nomor 12 Kecamatan Palu Selatan Sulawesi Tengah, dan dikebumikan di desa Sibowi Minggu kemarin.

Suasana duka terasa begitu memasuki rumah duka ibu Emma Agustina Nelwan, yang cukup besar di jalan Zebra Kota Palu Sabtu malam. Sesosok ibu tengah terbaring tenang dan dikelilingi kerabat serta rekan-rekan semasa hidup.

Kabar meninggalnya ibu dari aktror senior Rae Sahetapy ini tersiar setelah jenazah dipulangkan ke rumah duka. Ibu Emma meninggal dunia di rumah sakit Kamis sore pukul 17.30 wita. Peter Sahetapy, 81 tahun, suami ibu Emma setia mendampingi sampai menghembuskan nafas terakhir.

Semasa hidup, ibu Emma dikenal sebagai ibu rumah tangga yang sangat perhatian kepada sembilan anak-anaknya termasuk Rae Sahetapy. Ibu Emma juga banyak aktif di organisasi PKK kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah organisasi kemasyarakatan serta aktif di gereja.

Perempuan kelahiran 2 Agustus 1929, desa Kanetwu, kecamatan Kulawi Kabupaten Donggala Sulawesi Tengah, sekitar 50 kilometer dari Kota Palu ini juga dikenal sangat mencintai tanaman, terutama bunga. Saking sukanya pada bunga, sebelum masuk ke rumah sakit Bala Keselamatan Selasa sore, masih sempat menyiram bunga-bunga yang berjajar di halaman rumah yang cukup luas.

Ray sahetapy bersama istri kedunya Sri Respatiningsih Suyuti saat masih di rumah duka hingga ke pemakaman tampak sedih. Saat di rumah duka, Rae Sahetapy memberikan ucapan pelepasan jenazah mewakili keluarga.

Menjelang siang, jenazah ibu emma kemudian dibawa ke gereja Bala Keselamatan di jalan Pattimura Palu untuk pemberkatan. Iring-iringan kendaraan mengantar ambulan yang membawa jenazah ke gereja.

Sekitar satu jam kemudian, jenasah ibu Emma kemudian dibawa ke pemakaman keluarga di desa Sibowi Kecamatan Dolo. Prosesi pemakaman berlangsung sekitar dua jam lamanya. Ratusan kerabat dan teman-teman ibu emma hadir untuk melepas kepergian ibu Emma untuk selamanya.

Rae sahetapy sendiri mengaku tidak ada firasat menjelang kepergian sang bunda. Apalagi ibu emma memang diketahui menderita penyakit jantung dan kanker rahim.

Sri Respatiningsih Suyuti mengaku sangat dekat dengan mertuanya meski tergolong baru menjadi anggota keluarga. Wanita yang akrab disapa Mbak Iin ini juga mengaku terakhir bertemu dengan mertuanya bulan juni lalu di Surabaya. Meski demikian Mbak Iin masih berbahagia karena sempat melayani sang mertua sekitar tiga pekan saat berada di Jakarta.

Sabtu, 18 Agustus 2007

Oknum Satpol PP Keroyok Seorang PNS

Dua orang oknum satuan Polisi Pamong Praja, Sat Pol PP, di Tolitoli, Jumat (17/8) mengeroyok seorang PNS. Pengeroyokan itu menyebabkan korban luka. Pengeroyokan itu terjadi di kantor bupati Tolitoli.

Dua oknum Sat Pol PP, Agus dan Imran, mengeroyok Abdur Rahman, oknum PNS di Dinas Pertanian Kabupaten Tolitoli, Sulawesi tengah. Pengeroyokan terjadi di pos Satpol PP di kantor bupati Tolitoli. Abdur Rahman yang sedang duduk di pos, tiba-tiba diserang dan dipukuli oleh dua oknum Satpol PP.

Aksi itu sempat dilerai oleh dua petugas dari TNI dan Polri. Namun oknum Satpol PP itu tetap saja memukul Abdur Rahman. Akibatnya korban mengalami luka di bibir.

Korban Abdur Rahman yang hari itu hendak mengecek berkasnya di kantor bupati, digiring ke pos penjagaan sat Pol PP. Petugas Satpol PP bermaksud memeriksa senjata tajam yang kemungkinan dibawa oleh Abdur Rahman.

Dalam pemeriksaan itu terjadi perang mulut antara petugas Satpol PP dengan Abdur Rahman. Perang mulut itu berakhir dengan aksi pengeroyokan oleh dua oknum Satpol PP, Agus dan Imran.

Keduanya kini diperiksa petugas kepolisian. Sementara Abdur rahman sendiri menyatakan akan memperkarakan kasus pengeroyokan tersebut.


Jumat, 17 Agustus 2007

Peringati Hut RI Lomba Suami Merias Isteri

Peringatan HUT RI ke-62 sering diperingati dengan sejumlah perayaan yang unik. di Palu Sulawesi Tengah, beberapa warga memperingatinya dengan mengadakan lomba merias. Uniknya, beberapa pasangan suami-istri menjadi peserta dalam lomba ini.

Keceriaan warga Kelurahan Lolu Kecamatan Palu Timur tampak dalam lomba merias wajah pasangan suami-istri antara RT ini. Lomba ini menjadi unik karena kebiasan istri yang merias wajah kini digantikan oleh sang suami.

Sejumlah suami, mencoba merias wajah istrinya dengan menggunakan alat kosmetik. Karena rata-rata suami-suami ini tidak punya keahlian dibidang tata rias, tentu saja menghasilkan riasan yang tidak sempurna diwajah sang istri.Inilah yang menjadi bahan tertawaan penonton yang juga adalah warga sekitar.

Menurut Nurfaidah, salah seorang penyelenggara lomba ini sengaja dibuat untuk merekatkan keharmonisan antar warga di kelurahan tersebut.

Lomba ini akhirnya dimenangkan oleh pasangan suami istri Bobby dan Mita, warga RT 11 Kelurahan Lolu. Keduanya menerima hadiah dari panitia karena dianggap kompak dan rapi dalam merias wajah sang istri.

Hari Kemerdekaan Tiba, Narapidana Teroris Bebas


Hari kemerdekaan Indonesia ke-62, Jumat hari ini ternyata juga memberikan kemerdekaan bagi puluhan narapidana di Sulawesi Tengah. Mereka diantaranya narapidana teroris dan narapidana perempuan bebas setelah mendapat remisi hari kemerdekaan RI ke-62. Selain remisi bebas ratusan narapidana juga mendapat remisi pengurangan hukuman.


Di lembaga permayarakatan klas IIa Palu Sulawesi Tengah terdapat 21 narapidana langsung bebas setelah menadapat remisi. Pemberian remisi ini diberikan Gubernur Sulawesi Tengah Banjela Paliudju usai upacara detik-detik proklamasi.


Salah satu dari narapidana yang langsung bebas adalah Ustad Fajrin, narapidana teroris yang dipidana enam tahun penjara karena terbukti menyembunyikan tersangka bom Bali Muhammad Nuh. Fajrin menjalani hukuman selama empat tahun setelah tertangkap di sebuah rumah di Jalan Basuki Rahmat Palu.


Pria berdarah Medan ini mengaku senang dengan remisi bebas ini. Ia mengaku akan kembali ke Medan bertemu keluarganya dan menjalani hidup yang baru.


Seperti Ustad Fajrin, kegembiraan juga dirasakan sejumlah napi lainnya termasuk Wulan narapidana perempuan di Lapas Palu. Terpidana pembunuhan wanita idaman lain alias WIL suaminya ini menjalani hukuman tiga tahun tujuh bulan dari vonis lima tahun penjara.


Sedikitnya 91 narapidana di Sulawesi Tengah yang mendapat remisi bebas. Selain mereka, ratusan narapidana lainnya mendapat remisi pengurangan hukuman.


Hari kemerdekaan ternyata juga memberikan kemerdekaan bagi mereka. Sayangnya, ratusan narapidana lainnya juga tak medapat remisi di hari merdeka ini. Selain karena jumlah hukuman kurang dari enam bulan narapidana yang tak mendapat remisi juga karena mendapat hukuman dari Lembaga Permasyarakatan.

Selasa, 14 Agustus 2007

Ribuan Unggas Positif Flu Burung Dimusnahkan


Ribuan ekor burung puyuh di Palu dimusnahkan pihak dinas peternakan Kota Palu. Unggas itu dinyatakan positif terjangkit flu burung. Pemerintah Kota Palu saat ini menyatakan status siaga terhadap flu burung.

Ribuan burung puyuh ini adalah milik salah seorang peternak bernama Ali di jalan Veteran Kelurahan Lasoani Kecamatan Palu Timur. Dalam dua hari ini puluhan burung puyuh miliknya mendadak mati. Kejadian ini kemudian dilaporkan kepada pihak dinas Peternakan Kota Palu.

Setelah diteliti pihak Dinas Peternakan Palu menyatakan unggas-unggas itu positif terjangkit flu burung. Selasa Sore petugas dibantu pemilik ternak memusnahkan tiga ribu ekor burung puyuh ini.

Dalam sehari pihak dinas Peternakan Kota Palu sudah memusnahkan sekitar 3.500 ekor unggas di sejumlah tempat. Sebelumnya ratusan ekor ayam di jalan tiga kecamatan di Kota Palu juga dinyatakan positif flu burung dan kemudian dimusnahkan.

Pemerintah Kota Palu saat ini menyatakan siaga terhadap penyebaran fu burung. Pemerintah Kota Palu juga mendirikan posko-posko flu burung di sejumlah tempat.

Sabtu, 11 Agustus 2007

Eksekusi Pasar Bobalo Berakhir Ricuh



Eksekusi pengalihan pasar di Desa Bobalo Kecamatan Tomini Kabupaten Parigi Moutong Sulawesi Tengah berakhir ricuh. Puluhan anggota Satpol Pp terlibat bentrokan dengan warga yang tidak ingin pasar dialihkan.

Kericuhan terjadi karena beberapa pedagang beserta warga Desa Bobalo memprotes pemberhentian fungsi Pasar Bobalo. Warga juga menolak pindah ke pasar yang baru di Desa Dongkalan.

Warga yang bersikeras mempertahanakan pasar lama kemudian memblokir seluruh akses untuk masuk ke pasar.

Sementara itu puluhan aparat Satpol Pamong Praja Kabupaten Parigi Moutong yang ditugaskan untuk mengalihkan para pedagang kesulitan memasuki areal pasar.

Perang mulut yang kemudian berakhir dengan aksi dorong pun tak terhindarkan. Puluhan anggota Satpol Pp yang tetap berkeras masuk ke pasar mendapat perlawanan dari warga.

Aksi dorong itupun menjadi kericuhan setelah warga semakin marah melihat aparat Pol Pp tidak juga mengurungkan niatnya untuk melakukan eksekusi. Untungnya kemarahan para warga itu tidak mendapat balasan dari Satpol Pp sehingga bentrokan yang lebih parah dapat diredam.

Dalam persitiwa tersebut ketegangan juga terjadi antara Camat Tomini Darwis Dg Rahmatu dengan beberapa warga yang tetap bersikeras menolak pengalihan pasar.

Untungnya beberapa tokoh masyarakat akhirnya dapat menenangkan keadaan sehingga ketegangan antara camat dan warga itu akhirnya dapat diredam.

Melihat situasi tersebut beberapa tokoh masyarakat akhirnya memediasi dialog antara pihak pemkab dengan masyarakat. Eksekusi itupun akhirnya ditunda setelah warga meminta tenggat waktu untuk bertemu dengan bupati.

Polemik pasar bobalo ini terjadi setelah beberpa waktu lalu pemerintah kabupaten parigi moutong melalui instruksi bupati memutuskan untuk mengalihkan pasar bobalo ke desa dongkalan. pemkab melihat kondisi pasar bobalo sudah tidak layak lagi dan mengganggu arus lalu lintas di jalur trans sulawesi.

Senin, 06 Agustus 2007


Ibu Lima Anak Tewas Dianiaya Suaminya

Kekerasan dalam rumah tangga kembali terjadi dan kali ini menimpa seorang ibu rumah tangga di Desa Bayantongo Kecamatan Parigi Kabupaten Parigi Moutong Sulawesi Tengah. Wanita muda bernama meliyanti diduga tewas setelah dianiaya suaminya.



Beginilah kondisi Meliyanti 30 tahun yang akhirnya menemui ajalnya setelah diduga dianiaya suaminya sendiri bernama AR (51 tahun. Ini terlihat dari telinga korban mengeluarkan keluar darah. Meski sempat dilarikan ke Rsud Anuntaloka Parigi namun nyawa korban tak bisa diselamatkan.



Menurut Zahra ibu korban sebelum tewas korban sempat mengadu kalau dirinya telah dipukul suaminya bernama AR. Karena kondisi anaknya kritis Zahra membawa korban ke rumah sakit. Sayang hanya beberapa menit mendapat perawatan korban menemui ajalnya.



Atas pengaduan anaknya keluarga langsung melaporkan ke polisi. Untuk menghindari kemarahan keluarga korban AR diamankan petugas di Polsek Parigi.



Menurut kapolres parigi moutong AKBP M Kilat dari hasil visum dokter menyebutkan kematian korban Mulyati karena mengidap penyakit thypes. Namun pihaknya terpaksa menahan dan memeriksa suami korban terkait pengaduan keluarga korban.



Suami korban AR kini ditahan dan menjalani pemeriksaan intensif di mapolsek parigi.

Jumat, 03 Agustus 2007

Kelangkaan Minyak Tanah Di Tolitoli



Warga Tolitoli Sulawesi Tengah, sejak dua bulan terakhir mulai kesulitan mendapatkan bahan bakar minyak utamanya jenis minyak tanah. Saat ini harga minyak tanah mencapai rp 2600 per liter.

Antrian panjang jerigen dan warga di beberapa pangkalan minyak tanah sudah terlihat sejak pagi hingga sore hari. Antrian sepanjang 30 meter ini disebabkan makin langkanya BBM jenis minyak tanah di Kota Tolitoli.

Menurut warga kelangkaan bbm ini sudah terjadi sejak bulan mei hingga awal bulan ini. kelangkaan ini disebabkan dikuranginya stok minyak tanah untuk sejumlah pangkalan. jika seperti biasanya tiap pangkalan mendapat jatah 10 drum minyak tanah sejak bulan Mei dikurangi enam drum menjadi empat drum per pangkalan.

Pengurangan jatah minyak tanah ini menyebabkan penjual menaikkan harga minyak tanah dari Rp 2.035 menjadi Rp 2.600 perliter. Bahkan setiap pembeli hanya dibolehkan membeli sebanyak 5 liter.

Kondisi ini menyebabkan sejumlah warga berbondong-bondong mendatangi pangakalan minyak tanah. Antrian panjang pun tak bisa dihindari. Dipastikan kelangkaan minyak tanah masih akan terjadi selama bulan agustus ini.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More