Pantai Marina Ampana

Pantai Marina ini terletak di ujung kota Ampana Kabupaten Tojo Unauna.

My Second son.... ANDRA

Andra.. kaget saat tahu kalau dirinya dijepret.. cepat besar my son..

Desa Kabalutan di Kepulauan Togean 2008

Desa yang berpenghuni sekitar 2000 orang, yang rata-rata dari suku Bajo..

Brimob di Tanah Runtuh Poso.

Insiden kontak senjata antara polisi dan kelompok sipil bersenjata di kawasan Gebangrejo,Poso Kota 22 Januari 2007 yang menewaskan empat belas orang masih meninggalkan kisah dan trauma yang mendalam.

Pantai Talise

Matahari senja di Pantai Talise Palu.

Brimob di Tanah Runtuh Poso.

Insiden kontak senjata antara polisi dan kelompok sipil bersenjata di kawasan Gebangrejo,Poso Kota 22 Januari 2007 yang menewaskan empat belas orang masih meninggalkan kisah dan trauma yang mendalam.

Sunset Wakai

Sunset di pelabuhan Desa Wakai Kepulauan Togean.

Selasa, 25 Desember 2007

Alat pendeteksi banjir pertama di indonesia

Palu,beritapalu.com - Bulan Desember ini, banjir melanda hampir seluruh daerah di indonesia. Mulai dari daerah terpencil hingga ibukota negara tak luput dari serangan banjir.untuk mengurangi dampak akibat serangan banjir ini. Di palu, Sulawesi Tengah, Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai atau BP DAS Palu Poso, memasang alat pendeteksi banjir di daerah-daerah rawan banjir. Alat ini akan berbunyi keras ketika banjir melanda dan memberi peringatan awal sehingga warga lebih waspada.


Di kota palu, alat pendeteksi banjir ini dipasang di jalan sungai Bongka, Kelurahan Ujuna, Kecamatan Palu Barat. Kelurahan ini kerap dilanda banjir. Bahkan,akibat banjir tanggul yang dipasang di
sungai palu jebol sehingga air masuk ke rumah-rumah warga.

Alat pendeteksi banjir yang hanya terdapat di kalimantan selatan dan Sulawesi Tengah ini dipasang di halaman rumah seorang warga yang berdampingan dengan sungai Palu. Alat terdiri atas dua tiang yang dipasangi lampu, sirene dan pemancar satelit serta boks berisi detektor. Lubang yang terdapat di satu tiang berfungsi sebagai deteksi dan pemancar. Saat banjir menggenangi lubang ini, sirene akan berbunyi keras dan pemancar satelit akan memberikan informasi ke instansi terakit di Jakarta bahwa di palu terjadi banjir.

Menurut Baharuddin, warga Palu, suara sirene alat pendeteksi banjir ini sangat keras. Bisa terdengar antara 2-3 kilometer.

Menurut Kepala Balai Pengelolaan DAS Palu Poso Sri Sayuto, alat pendeteksi ini bukan untuk mencegah banjir, tapi untuk memberikan informasi kepada warga bahwa dalam beberapa saat akan terjadi banjir sehingga warga bisa bersiap-siap lebih awal.

pemasangan alat deteksi banjir ini tentu membuat palu tak perlu kuatir bila banjir datang tiba-tiba. Namun,yang terbaik tentu mencegah terjadinya banjir dengan memelihara hutan dan lingkungan sekitar kita.

Minggu, 16 Desember 2007

Tawanjuka-Nunu Bentrok Lagi, Belasan Luka-Luka

Palu,beritapalu.com – Bentrokan antara warga Kelurahan Nunu dan Tawanjuka, kembali terjadi. Kali ini ratusan warga dari dua wilayah itu terlibat bentrokan terbuka. Akibatnya, belasan warga luka-luka dan enam rumah terbakar.

Bentrokan berdarah ini adalah yang ketiga kalinya dalam tiga bulan terakhir. Bentrokan terjadi dari jam 13.20 hingga 16.00 waktu Indonesia Tengah. Masing – masing warga menggunakan senjata seadanya. Ada yang menggunakan batu, parang senjata angin hingga panah besi.

Aparat kepolisian yang disiapkan di perbatasan dua kelurahan ini, tak berkutik karena keterbatasan jumlah dan persenjataan.
Beberapa warga tawanjuka bahkan menggunakan tameng polisi untuk berlindung dari lemparan batu dan panah besi.

Dalam bentrokan ini, salah seorang wartawan dari Trans TV Palu, Jafar G Bua, ikut dikeroyok warga karena warga tidak suka wajah mereka direkam kamera. Untunnya Jafar G Bua bisa diselamatkan oleh beberapa wartawan dan warga yang mengenalnya.

Aksi tawuran ini memakan korban belasan warga luka-luka, akibat terkena lemparan batu dan panah besi. Kini korban-korban itu dirawat di rumah sakit Bhayangkara Palu.

Aksi massa mereda setelah ratusan aparat kepolisian didatangkan di TKP. Aparat ini kemudian menghalau dua pihak yang bertikai. Empat jam kemudian bentrokan ini mereda.

Kamis, 29 November 2007

Bunga Bangkai Bikin Heboh Warga Donggala

Palu,beritapalu.com - Mekarnya Amorphophalus Titanium atau yang lebih dikenal dengan sebutan bunga bangkai di Lolu, Donggala Sulawesi Tengah menghebohkan warga setempat. Bunga berbau busuk itu pun menjadi tontonan warga. Bunga bangkai itu mekar di halaman seorang warga. Bunga ini tergolong bunga langka dan mirip dengan padma raksasa atau Raflessia Arnoldi yang tumbuh di kawasan hutan Sumatera dan jarang ditemukan di kawasan lainnya di Indonesia.

Sejak pagi hari tidak kurang dari seratus warga setempat anak-anak sekolah maupun orang yang lalu lalang di jalan di dekat lokasi tumbuhnya bunga bangkai tersebut datang dan melihat bunga yang menyebarkan aroma busuk seperti bangkai ini. Ada pula yang memotretnya dengan kamera telepon genggam. Lantaran banyaknya orang yang datang ingin menyaksikan bunga itu jalanan di dekat lokasi bunga bangkai ini mekar langsung macet.

Menurut Amirah semula ia tidak tahu ada bunga tersebut di halaman rumahnya. Ia baru tahu setelah anaknya dating.

Garis tengah bunga bangkai ini sekitar 50 centimeter dengan tinggi 60 centimeter. Diperkirakan bunga bangkai ini mekar Rabu dinihari tadi.

Saat ini karena tahu bunga itu langka dan menarik perhatian warga setempat amira kemudian memagari bunga itu agar tidak diganggu oleh ternak. Diperkirakan bunga bangkai tersebut akan mekar hingga tiga minggu mendatang, setelah itu kemudian layu.

Rabu, 28 November 2007

Demo Desak Korupsi Mantan Bupati Morowali Dibongkar

Palu,beritapalu.com - Ratusan massa yang tergabung dalam Forum Bersatu (Forbes) Morowali, Kamis siang mendatangi kantor Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tengah mendesak pengungkapan dugaan korupsi bernilai miliaran rupiah oleh mantan Pelaksana Tugas Bupati Morowali, Datlin Tamalagi.
Dalam aksinya, Forbes Morowali yang dikomandoi Kuswandi itu, meminta aparat penegak hukum tidak melakukan pilih kasih terhadap pengusutan pelaku atau bandit yang mengkorupsi uang rakyat. "Kami minta kejaksaan dan kepolisian agar serius dan tidak pandang bulu mengusut korupsi di Morowali," desak pengunjukrasa dalam orasinya.
Dugaan korupsi yang dialamatkan kepada mantan pelaksana Bupati Morowali, Datlin Tamalagi terkait dengan pembelian kapal super jet (fiber glass), yang diduga bernilai miliaran rupiah. Namun kapal super jet tersebut saat ini malah sandar di Kendari dalam keadaan rusak parah.(***)

Jumat, 23 November 2007

Kantor Gubernur Sulawesi Tengah Terbakar

Palu,beritapalu.com - Kantor Gubernur Sulawesi Tengah di jalan sam ratulangi Palu, Kamis (22/11) sore terbakar. Akibat lambannya petugas pemadam kebakaran, Kantor Polisi Pamong Praja yang terpisah dengan ruangan induk nyaris rata dengan tanah. Hingga kini penyebab kebakaran ini belum diketahui.

Menurut Gubernur Sulawesi Tengah Banjela Paliudju yang memimpin langsung operasi pemadaman, saat kebakaran terjadi para pns yang bekerja di lingkungan kantor gubernur telah kembali ke rumah.

Tak ada yang mengetahui dari mana asalnya api, tapi menurut Gubernur Paliudju, api terlihat pertama kali di lantai dua gedung polisi pamong praja. Begitu cepatnya api menjalar, sejumlah dokumen dan peralatan kantor tak bisa diselamatkan.

Ironisnya, petugas pemadam kebakaran baru tiba di TKP setelah api membesar dan menjalar kemana-mana. Beruntung, petugas berhasil menyelamatkan gedung Biro Perlengkapan Umum yang telah dijilat api. Sejumlah peralatan elektronik dan dokumen digedung ini dievakuasi beramai-ramai oleh petugas dan warga.

Setelah satu jam lebih, api baru bisa dikendalikan, kamis malam. Untuk penyidikan polisi memasang garis polisi di sekitar tkp. Polisi belum bisa memastikan penyebab kebakaran. Ditaksir kerugian akibat kebakaran ini mencapai ratusan juta rupiah.

Kamis, 15 November 2007

Granat Aktif Ditemukan di BRI Palu

beritapalu.com - Teror kembali melanda Kota Palu Sulawesi Tengah. Kamis siang sebuah granat aktif diletakkan orang tak dikenal di kawasan utama Kota Palu. Meski granat yang dibungkus lakban ini berhasil dijinakkan tim Jihandak Brimob Polda Sulteng namun teror ini membuat tegang warga Palu yang melintas di kawasan utama Kota Palu ini.


Granat nenas aktif yag dikaitkan dengan kabel dan pemantik dan dibungkus lakban ini pertama kali ditemukan oleh seorang nasabah bank BRI bernama Eliyah di jalan Ahmad Dahlan yang memisahkan gedung bank BRI dan gedung DPRD Kota Palu. Tak jauh dari tkp ini terdapat Rumah Jabatan Gubernur Sulawesi Tengah Banjela Paliudju.

Saat keluar dari bank BRI, Eliyah kaget menemukan sebuah benda yang terbungkus lakban. Ia kemudian mengambil benda ini namun kemudian segera meletakkan kembali dengan perlahan setelah temannya mengatakan benda ini adalah bom.

Penemuan ini menggemparkan warga di sekitar TKP. Polisi yang tiba beberapa saat kemudian langsung memasang garis polisi di sekitar TKP. Sejumlah polisi berpakaian preman kemudian meneliti benda ini dan menghubungi tim jihandak Polda Sulteng.

Tak lama berselang tim jihandak tiba di TKP dan melakukan pemotretan dengan x-ray untuk memastikan benda misterius ini. Hasilnya/benda ini ternyata adalah granat nenas aktif yang bisa meledak kapan saja.

Seorang anggota tim jihandak yang berpakaian anti bom kemudian mengambil dan membawa granat ini ke sebuah lapangan di sekitar TKP untuk dijinakkan. Granat nenas ini kemudian dibawa ke markas Brimob Polda Sulteng.

Hingga kini polisi masih menyelidik pelaku terror granat ini. Kapolres Palu AKBP Sunarto memastikan benda ini adalah granat nenas aktif yang siap meledak kapan saja sebelum dijinakkan.
Meski tak meledak, aksi teror granat ini membuat gempar warga Kota Palu yang melintas di kawasan utama ini. Teror granat ini adalah yang pertama terjadi pasca lebaran idul fitri. Hingga kini pelaku terror masih dalam penyidikan polisi.

Minggu, 28 Oktober 2007

Menkominfo: 27 Oktober, Hari Blogger Nasional

Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Mohammad Nuh tanpa basa-basi mendeklarasikan tanggal 27 Oktober sebagai Hari Blogger Nasional. Momentumnya dibuat seiring Pesta Blogger 2007.

Hal itu dicetuskannya saat memberikan sambutan dalam Pesta Blogger 2007 (PB2007), sebuah acara gathering blogger nasional yang diadakan di Blitz Megaplex, Jakarta, Sabtu (27/10/2007). "Hari ini saya nyatakan sebagai Hari Blogger Nasional!" tukasnya disambut tepuk tangan meriah para penulis blog.

"Momentumnya sangat tepat untuk mendeklarasikan hari ini sebagai hari blogger nasional. Sebelumnya hal ini belum direncanakan sama sekali," ujarnya kepada wartawan setelah memberi sambutan.

Disinggung mengenai langkah selanjutnya dari deklarasi Hari Blogger Nasional dan apakah pemerintah akan membakukan sebuah kode etik bagi blogger, Nuh mengaku hal itu belum dipertimbangkan. "Ini masih awal, belum sampai sejauh itu untuk dipikirkan. Masih yang sederhana saja," tukasnya.

Cetusan untuk menjadikan Hari Blogger Nasional muncul pada acara itu secara spontan. Diawali oleh Enda Nasution, Ketua Komite PB2007, dalam sambutannya.

Menurut Nuh, blogger memiliki peran dalam hal edukasi dan memberdayakan masyarakat. Ia juga berharap blogger tidak 'malu-malu' atau takut dalam menulis blog. "Kami jamin tidak akan ada pembreidelan," ujarnya dalam acara PB2007.

Enda, yang ditemui sewaktu makan siang, mengatakan deklarasi tersebut memang tidak direncanakan. Untuk ke depannya, Enda pun mengaku belum ada rencana spesifik.

"Paling tidak sudah ada satu tanggal yang bisa dijadikan momentum. Nanti setiap komunitas atau individu blogger bisa membuat interprestasinya sendiri untuk memperingati hari ini," ia menjelaskan.

PB2007 menghadirkan blogger dari berbagai daerah di Indonesia. Mulai dari Anging Mammiri dari Makassar, Go Ranah Minang dari Sumatera Barat, Loenpia.net dari Semarang, Komunitas Blog Jogja hingga blogger yang mewakili komunitas di Poso. Komunitas non-regional seperti Blogfam, id-Gmail, Multiply Indonesia, dan Muslim Blog juga ikut meramaikan acara ini.(detikinet)

Buntut Tapal Batas, Warga Kawatuna Blokir Saluran Air


Palu- Kasus rebutan batas wilayah antara warga Kelurahan Kawatuna dan Lasoani, hingga minggu ini belum berakhir. Pasca bentrokan tanggal 18 oktober 2007 silam, warga Kawatuna, kini memblokir saluran pengairan warga Lasoani yang melewati daerah Kawatuna. Akibatnya, sejumlah perkebunan kekeringan dan usaha batu bata gulung tikar.

Pemblokiran saluran air ini bermula dari rebutan batas wilayah kelurahan. Warga Kawatuna bersikeras batas kelurahan sesuai dengan surat keputusan gubernur Sulawesi Tengah tahun 1992 lalu. Namun, warga Lasoani tak bisa menerima. Mereka mengklaim sejumlah lahan warga Kawatuna telah masuk ke wilayah mereka.

Karena tak ada titik temu, warga pun bentrok. Selasa dua pekan lalu, mereka saling lempar batu. Bentrok tak berlangsung lama, setelah pemerintah Kota Palu melakukan perundingan. Namun, kata sepakat tak jua didapat

Warga Kawatuna pun memblokir saluran pengairan warga Lasoani dengan membangun tembok dan mengalirkan air ke perkebunan warga Kawatuna. Akibatnya, sejumlah perkebunan di Lasoani kekeringan. Tanaman jagung dan kacang tanah milik warga Lasoani mati dan tak bisa dipanen.

Sementara sejumlah usaha pembuatan batu bata terancam gulung tikar. Mereka tak bisa membuat batu bata karena tak ada air.

“Kami tergantung dengan air yang berasal dari wilayah Kawatuna. Kalau sudah diblokir seperti ini, kami tidak bisa bekerja,” ujar Ratap, salah seorang pengrajin batako di Lasoani.

Menurut Hayyun Nur, Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kawatuna, pemblokiran saluran irigasi ini dilakukan warga Kawatuna agar warga Lasoani dapat menerima batas wilayah kelurahan sesuai surat keputusan gubernur Sulawesi Tengah. “Kami mengakui memang warga disini sengaja memblokir saluran air, dan kami berharap agar warga Lasoani menerima soal tapal batas itu,” ujarnya.

Namun, meski pemblokiran saluran pengairan ini telah merugikan warga Lasoani, hingga kini belum ada kata damai antara warga yang serumpun ini. Masing-masing tetap dengan keputusan mereka.

Sejumlah Pemuda Menggelar Ikrar Pemuda Indonesia Sulteng


Palu-Terkait perayaan Sumpah Pemuda ke-79, sejumlah aktivis pemuda di Palu, Sulawesi Tengah, minggu pagi, menggelar Ikrar Pemuda Indonesia. Para pemuda berlatar belakang aktivis LSM, politikus, wartawan dan PNS ini berniat merebut kekuasaan politik, hukum dan ekonomi. Para pemimpin bangsa saat ini dinilai telah gagal mewujudkan kesejahteraan rakyat.

Ikrar pemuda ini dideklarasikan di kantor Perwakilan Komnas HAM di jalan Suprapto, Palu Timur. Para pemuda sejak pagi telah berkumpul dan menyatukan visi misi.

Menurut mereka, hari Sumpah Pemuda ke-79 tahun 2007 ini, harus dijadikan momen bagi pemuda untuk merebut kekuasaan dari para pemimpin-pemimpin yang korup dan gagal.

Ikrar pemuda ini dilakukan dengan pembacaan deklarasi oleh aktivis perempuan Sulawesi Tengah Adriani Badrah. Usai pembacaan deklarasi dilanjutkan pembubuhan tanda tangan di atas kertas plano.

Ikrar pemuda indonesia Sulawesi Tengah ini adalah bagian dari Ikrar Pemuda Indonesia yang direncanakan di gelar di Jakarta, pukul 18.00 minggu sore.

Sabtu, 27 Oktober 2007

Kamis, 25 Oktober 2007

Komandan Katro!!

KATROO!!!! NDESO!!!!
hehehehe.. Istilah itu mendadak populer saat komedian Tukul Renaldy alias Tukul Arwana dipercayakan menjadi presenter Empat Mata, sebuah acara talk show di stasiun Trans 7, salah satu tv anak perusahaan Trans TV.


Mengingat istilah itu, saya jadi teringat sebuah kejadian lucu. Kejadiannya sekitar tahun 2000-an, dan objeknya pun bukan orang biasa. Komandan tertinggi militer di Sulawesi Tengah, (gak usah disebutkan namanya yah, ntar didor..heheheh).

Waktu itu, di kota Palu sedang dilaksanakan hajatan nasional, Musabaqah Tilawatil Qur`an (MTQ) Nasional di Bukit Jabal Nur Palu. Hajatan itu agak terganggu dengan pecahnya kerusuhan di Kabupaten Poso.

Saat itu, masih bisa dihitung dengan jari orang-orang menggunakan handphone. Bukan apa-apa. Waktu itu, harga HP hampir sama mahalnya dengan harga kartu perdana. Nah, ketika sedang di bandara Mutiara Palu, salah sejumlah petinggi dan pejabat sedang menunggu datangnya tamu penting, yang tak lain adalah Presiden Gusdur dan Wapres Megawati. Salah seorang komandan militer tampak ada diantara rombongan penjemput.

Saat tegang-tegangnya itu, tiba-tiba terdengar bunyi ringtone HP jadoel tipe ericsson. HP berbentuk kotak itu lalu diambil dari saku kanan, kemeja dinas komandan itu. Dalam kondisi keki, komandan itu lalu berbicara dengan orang yang menghubunginya. Ternyata atasan sang komandan yang ada di Jakarta.

sang komandan : Siap.. Halo. dengan komandan bla..bla...
yang nelpon : Siapkan Pasukan dikit lagi bpk dan ibu presiden dan wapres akan tiba di Palu.
sang komandan :
Siap....ganti... (padahal sedang nelpon..bukan pake HT)
yang nelpon : kalo begitu siapkan pasukan..
sang komandan : Siap laksanakan gantiiiii...


hahahahahhaha katroooooooooooooooo...

Ngeblog Sampe Uedan..

Pernah kah kawan-kawan, pembaca dan cyber mania merasa mual kelamaan di depan monitor komputer?? Kayaknya kasus ini paling sering dialami oleh cyber maniak (Utamanya yang menderita sakit maag, heheheheh). Maap, ini bukan postingan kesehatan...Ini hanya share untuk kawan-kawan yang keranjingan ngenet (main internet,red).


Nahh, mual-mual di depan monitor komputer itu paling sering saya alami. Mungkin karena radiasi, tetapi paling sering ketika main internetnya sampe lupa makan,alias maagnya kambuh.. hehehehehe :)

Dulu waktu chatting menjadi alternatif lain buat netter pemula, utamanya Mirc dan YM, banyak yang terserang maag akibat lupa makan, apalagi ketika asyik PV-an (private) dengan orang lain di luar sana. Lupa makan,lupa minum dan akhirnya sakit maag dan ginjal.

Nah, saat ini..gila-gilanya netter di Palu ngeblog. Apalagi gencarnya promosi akan dibentuknya Palu Blogger Community (PBC). Ada beberapa teman saya yang lupa pulang, lupa makan hingga menjadi uedan alias senewen gara-gara ngeblog.

ughh.. Banyak yang bikin dia (termasuk saya mungkin) yang keranjingan. Utamanya, saat ngutak-atik template dan mengedit HTML. Belum ketemu yang diinginkan, bongkar lagi, cari template lagi dan tak terasa sudah berjam-jam didepan komputer. Buat yang nyewa jaringan alias ISP sendiri sih, enak. Nah, yang maennya di warnet, kantung jebol!!!..

Hmm...dunia maya ini memang mengasyikkan, namun juga bisa membahayakan bagi yang lupa waktu.. Semoga kawan2 tak begitu... (Rumah sakit Mahal ANUUUUU....)))

Selasa, 18 September 2007

Sulteng belum Bisa Jadi Tuan Rumah PON

Palu- Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) belum akan bisa menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) karena provinsi dengan ibu kota Palu itu tidak memiliki prasarana olahraga yang sesuai standar nasional.


"Bahkan, kolam renang pun tidak ada. Lantas bagaimana bisa menjadi tuan rumah PON," kata Kabid Humas KONI Sulteng Edison Ardiles di Palu, Jumat (14/9).

Dia mengatakan, sarana olahraga satu-satunya yang cukup memenuhi standar nasional adalah Stadion Sepak Bola Gawalise, karena Sulteng memiliki Persipal Palu yang saat ini masih berkutat di Divisi I Liga Indonesia.

Kalau ingin menjadi tuan rumah PON, katanya, pemerintah setempat harus menyiapkan berbagai sarana dan prasarana olahraga yang memadai.

"Namun, hal itu rasanya sulit terwujud sebab alokasi dana olahraga dari pemerintah daerah saja sampai sekarang masih sangat minim. Pemerintah harus mampu menggandeng pihak swasta untuk dijadikan mitra dalam usahanya mengembangkan dunia olahraga di Sulteng," ujarnya.

Selama ini, lanjutnya, pihak swasta belum banyak memberikan andil dalam dunia olahraga. "Ataukah mereka tidak ingin merugi karena secara bisnis, olahraga di Sulteng belum cukup menjanjikan," katanya.

Selain minimnya dana dan sarana olahraga, menurut Ardiles, kondisi geografis provinsi berpenduduk 2,5 juta jiwa itu juga menjadi salah satu hambatan.AN

Selasa, 11 September 2007

Polisi Sita Ratusan Botol Miras


Palu - Beberapa hari menjelang bulan ramadhan, aparat kepolisian semakin gencar melakukan razia penyakit masyarakat. Terutama untuk menangkal peredaran minuman keras secara bebas dan praktik prostitusi seperti di lokalisasi. Selama beberapa hari menggelar razia Polres Palu sudah menyita ratusan botol minuman keras berbagai merek dan kadar alkohol bervariasi.

Selasa siang, Polres Palu bersama Polisi Pamongpraja menggelar razia di sejumlah tempat yang dicurigai sebagai tempat penjualan minuman keras. Saat polisi memasuki sebuah toko yang sudah lama dikenal sebagai distributor minuman di Jalan Suharso, polisi hanya melihat-lihat saja kardus minuman yang menumpuk. Justru mengeluarkan beberapa botol sebagai sampel dan diperlihatkan kepada wartawan. Namun tumpukan kardus berisi minuman keras ini sama sekali tidak disita. Alasannya distributor memiliki izin dan masih tersimpan di gudang.

Gagal menyita miras, petugas kemudian meneruskan razia ke kawasan bekas lokalisasi Tondo. Meski sudah dinyatakan ditutup, tapi praktek prostitusi di tempat ini masih marak.

Sayangnya, polisi yang merazia justru dilakukan di siang hari. Sehingga rumah-rumah bordil dan karaoke sedang tutup dan terlihat sepi. Selain itu juga karena sudah ada edaran walikota Palu untuk menutup sementara tempat hiburan malam menjelang bulan ramadhan. Polisi hanya berhasil mengamankan satu orang yang kedapatan membawa dua pucuk senjata tajam dan sempat digeledah di kamar karena dicurigai terkait narkoba.
Kapolres Palu, AKBP Sunarto kepada wartawan menyebutkan, Polres Palu bersama jajaran empat polsek, sudah menyita sekitar 750 botol minuman keras berbagai merek. Minuman keras yang sudah disita kini diamankan di Mapolres Palu menunggu jadwal pemusnahan.

Ratusan Siswa SMU 2 Demo Dikjar Kota Palu


Palu - Ratusan siswa SMU Negeri 2 Palu, Selasa siang mendemo kantor Dinas Pendidikan Dan Pengajaran Kota Palu. Ratusan siswa ini memprotes pemutasian kepala sekolah SMA 2 oleh Dikjar.



Aksi ratusan siswa SMA 2 Palu ini dilakukan setelah pihak dikjar tidak memberikan penjelasan rinci kepada sejumlah siswa yang mempertanyakan pemutasian kepala sekolah Abdul Khaer.
Ratusan siswa ini akhirnya mendatangi kantor Dinas Pendidikan Dan Pengajaran Kota Palu. siswa ini meminta penjelasan pihak Dikjar perihal pemutasian Kepsek Abdul Khaer.
Siswa SMA 2 Palu ini menganggap, selama memimpin sekolah itu, Abdul Khaer berhasil meningkatkan mutu pendidikan serta membawa SMA 2 Palu menjadi salah satu sekolahteladan. Siswa menduga, pemutasian Abdul Khaer sarat dengan intrik politik. Abdul Khaer sendiri saat ini dimutasi ke SMA Negeri 1 Palu, menjadi kepala sekolah.
Aksi ratusan siswa SMA Negeri 2 Palu ini, berlangsung damai meski dijaga ketat aparat keamanan. Para siswa tidak puas karena kepala Dinas Dikjar yang akan ditemui, sedang tidak berada di tempat.
Salah seorang staff di kantor itu yang menerima siswa ini, berjanji akan menyampaikan permintaan para siswa kepada kepala Dinas Dijkar Kota Palu.

Sabtu, 08 September 2007

Pemalsu KTP Diciduk Polisi

Aparat Polres Parigi Moutong Sulawesi Tengah, menggagalkan aksi pemalsuan Kartu Tanda Penduduk (KTP) di daerah itu. Polisi juga menangkap seorang warga serta menyita sejumlah perangkat yang digunakan untuk memalsukan KTP.


Degi Rinto Prasetyo (28), laki-laki asal Kota Palu, ditangkap tim buru sergap (buser) Polres Parigi Moutong di jalan Hanusus Kelurahan Masigi.Pria bertubuh kurus ini diciduk setelah kedapatan melakukan pemalsuan KTP.

Penggerebekan aparat itu dilakukan setelah mendapat laporan dari masyarakat mengenai profesi Degi sebagai pembuat KTP palsu. Saat digerebek di rumah kontrakannya, Degi tidak bisa mengelak lagi karena taertangkap basah sedang melakukan aksinya.

Aparat keposian dalam penggerebekan itu menyita satu unit komputer, printer, scanner dan laminator yang digunakan Degi untuk membuat KTP palsu tersebut.

Selain satu unit komputer, polisi juga menyita 23 KTP asli yang dicatut nomor serinya, 24 KTP palsu yang belum selesai diproses dan 14 KTP palsu yang siap diambil pemesannya, satu buah kartu keluarga serta beberapa botol tinta printer.

Degi kemudian digelandang pihak kepolisian ke kantor Polsek Parigi untuk diperiksa dan kemudian ditahan di Polres Parigi Moutong untuk kepentingan penyidikan.

KTP hasil kerja Degi tersebut sangat mirip dengan KTP asli. Yang membedakan hanyalah kualitas kertas yang kemudian diakali Degi dengan pres laminating.

Didepan aparat kepolisian, Degi mengaku baru menjalani profesi sebagai pembuat KTP tersebut selama dua bulan dan baru memproduksi sekitar 100 KTP. Dari pengakuannya, Degi diketahui pernah menjadi tenaga honorer di Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup// Namun kemudian mengundurkan diri dengan alasan pendapatan yang diperolehnya sangat kecil.

Untuk satu buah pembuatan KTP tersebut, Degi mengaku membebankan biaya sebesar Rp 20.00 kepada pemesannya.

Flu Burung di Palu Mulai Mengkhawatirkan

Penyebaran virus Avian Influensa atau flu burung di Kota Palu, sulawesi Tengah, semakin meresahkan warga. Puluhan unggas milim warga kembali ditemukan mati mendadak.

Penyebaran virus flu burung di wilayah ini sudah memasuki tahap mengkhawatirkan. Warga Kelurahan Tatura Kecamatan Palu Timur, resah setelah puluhan unggas milik sejumlah warga ditemukan mati mendadak.

Puluhan unggas milik Nasution, warga Jalan Anoa II Palu, akhirnya melaporkan kejadian itu kepda petugas Dinas Pertanian, perkebuanan dan Peternanakan Kota Palu. Petugas kemudian melakukan test terhadap unggas-unggas yang mati dan menyimpulkan bahwa unggas-unggas itu mati akibat terjangkit flu burung.

“Sehari sebelumnya 15 ekor ayam saya mati mendadak di kandang dan sekarang mati lagi sekitar 20 ekor,” ungkap Nasution.

Setelah mengetahui unggas milik Nasution mati akibat flu burung, sejumlah warga yang memiliki unggas akhirnya rela menyerahkan unggasnya kepada petugas untuk dimusnahkan.

Sehari sebelumnya, puluhan unggas milik Nasution juga mati mendadak disusul unggas-unggas milik sejumlah warga lainnya. Dengan demikian kasus ini merupakan kasus flu burung ke -41 di Kota Palu selama tahun 2007.

Selasa, 04 September 2007

Positif Flu Burung, Puluhan Unggas Dimusnahkan


Palu - Puluhan unggas yang ada di Kota Palu, dimusnahkan pihak Dinas Peternakan Kota Palu. Unggas-unggas tersebut dinyatakan positif terjangkit flu burung. Selama tahun 2007, terdapat 40 kasus flu burung di wilayah ini.

Sebanyak 57 ekor ayam di Kelurahan Lere Kota Palu, dinyatakan positif terjangkit flu burung. Ayam milik keluarga Asna Ibrahim di Jalan Mas Mansur ini, sengaja dimusnahkan pihak Dinas Peternakan Kota Palu karena berada satu kandang dengan puluhan ekor ayam yang mati mendadak sehari sebelumnya, yang berjumlah 70 ekor.

Setelah melakukan pemeriksaan, pihak Dinas Peternakan Kota Palu/ menyatakan puluhan ekor ayam itu positif terjangkit flu burung dan harus dimusnahkan. Ayam-ayam itu dimusnahkan dengan cara dipotong lalu dibakar di dalam lubang yang digali.

“Ini adalah kasus flu burung tahun kedua di Kota Palu, dan tahun ini sudah ribuan ekor unggas mati mendadak dan positif flu burung. Kami mengimbau warga untuk wasapada dan segera melaporkan kepada kami jika ada unggasnya yang mati mendadak,’’ ujar Lukman Unasi Spt, Kepala Bidang Peternakan Kota Palu, Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kota Palu usai melakukan pemusnahan di Kelurahan Lere Selasa, 4 Sepetember 2007.

Selama tahun 2007 ini, terdapat 40 kasus flu burung di Kota Palu, Selama itu pula, ribuan ekor unggas mati dan dinyatakan positif flu burung.

Meski belum ada korban jiwa manusia, namun pemerintah Kota Palu, menyatakan menyeriusi penyebaran flu burung ini. Warga kota palu juga kini mulai waspada terhadap mengganasnya flu burung di daerah itu.

“Terus terang dengan adanya kasus flu burung di Kota Palu, kami menjadi takut. Mungkin saja suatu saat flu burung akan menjangkit ke manusia,’’ kata Asna Ibrahim, pemilik unggas.

Pro Pemekaran Sultim Ancam Segel Kantor Instansi

Luwuk - Puluhan warga Luwuk, Kabupaten Banggai Sulawesi Tengah, berunjukrasa mendesak Gubernur Sulawesi Tengah, Bandjela Paliuju, agar segera merealisasikan pemekaran provinsi Sulawesi Timur. Jika tidak, massa mengancam akan menyegel seluruh kantor instansi di Kabupaten Banggai serta melakukan aksi mogok kerja.

Para pengunjukrasa berunjukrasa dengan melakukan pawai keliling Kota Luwuk, ibukota Kabupaten Banggai. Saat pawai, massa mengajak warga Kota Luwuk untuk mendukung aksinya mempercepat terealisasinya pemekaran provinsi Sulawesi Timur. Usai pawai, massa kemudian mendatangi satu persatu kantor instansi dan merubah plang nama dari Provinsi Sulawesi Tengah menjadi Sulawesi Timur.

Usai pawai, massa kemudian mendatangi kantor Bupati Banggai. Di kantor bupati, massa kemudian berorasi dan menyampaikan pernyataan sikapnya yang antara lain meminta Bupati Banggai, Ma'mun Amir dan DPRD Banggai agar mendesak Gubernur Sulteng HB Paliudju untuk segera mengeluarkan persetujuan pemekaran provinsi Sulawesi Timur. Selain itu mengajak kepada seluruh warga dan PNS Kabupaten Banggai untuk mogok kerja hingga Gubernur Sulteng HB Paliudju mengeluarkan surat persetujuannya.

Menanggapi tuntutan massa, Bupati Banggai, Ma'mun Amir berjanji akan menyampaikan aspirasi ini kepada Gubernur Sulteng HB Paliudju. Bupati Banggai berharap agar tuntutan ini disetujui gubernur Sulteng. Puas dengan jawaban bupati massa pun membubarkan diri.

Desakan pemekaran provinsi Sulawesi Timur sudah lama mencuat. Namun aspirasi ini menimbulkan polemik karena dua daerah berebutan untuk menjadi ibukota provinsi yakni Kota Poso Kabupaten Poso dan Kota Luwuk Kabupaten Banggai. Sejumlah daerah yang siap bergabung dalam pemekaran ini antara lain Kabupaten Banggai, Banggai Kepulauan, Morowali, Tojounana dan Kabupaten Poso.

Sabtu, 01 September 2007

Delapan DPD PAN di Sulteng Tuntut Ketua DPW Dicopot

Palu - Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) Sulawesi Tengah dan Delapan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) setempat menyatakan menolak mengikuti Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) PAN yang dilaksanakan di Palu, tanggal 30-31 Agustus 2007 lalu. Penolakan ini sebagai bentuk protes atas belum dilaksanakannya instruksi DPP PAN Nomor: PAN/K-WSJ/134/V/2007 tanggal 22 Mei 2007 dan serta surat DPP PAN nomor : PAN/A/K-WSJ/162/VII/2007 tanggal 24 Juli 2007 tentang kepengurusan DPW PAN Sulteng periode 2005-2010.

Dari 10 DPD PAN yang berada di Sulteng, Delapan DPD PAN yang menolak yakni Kota Palu, Poso, Parigi Moutong, Tojo Unauna, Tolitoli, Banggai Kepuluan, Banggai dan Buol serta Pengurus DPW PAN Sulteng.
Buntut dari penolakan itu, delapan DPD dan DPW, juga menyatakan mosi tidak percaya terhadap ketua DPW PAN Sulteng, Syamsurijal Anggo.

Ketua DPW PAN Sulteng ini, dinilai tidak mematuhi AD/ART partai berlambang matahari terbit tersebut. Samsurijal Anggo bahkan didesak untuk segera mundur dari jabatannya.
Rakerwil PAN Sulteng yang dilaksanakan tanggal 30-31 Agustus 2007, juga dinilai cacat hukum dengan alasan belum selesainya konsolidasi partai. Bahkan, delapan DPD itu menyatakan tidak mengikuti Rakerwil. Delapan DPD itu dalam waktu dekat akan melaksanakan Rakerwil PAN Sulteng tandingan.

‘’Demi kesinambungan program kerja DPW PAN Sulteng, dalam waktu dekat DPW PAN Sulteng akan melaksanakan Rakerwil tandingan yang diikuti 10 DPD PAN di Sulawesi Tengah,’’ ujar Wakil Ketua DPW PAN Sulteng, Andi Baso Rustam Effendi. Menurut Rustam Effendi, Ketua DPW PAN Sulteng dianggap telah gagal membangun kekuatan partai yang kuat dan sehat serta kondusif, sehingga bisa menyebabkan hancurnya kekuatan PAN Sulteng.

‘’Syamsurijal Anggo telah mengabaikan aspirasi yang berkembang ditingkat bawah, sehingga kami menyatakan mosi tidak percaya kepada saudaraku Syamsurijal Anggo atas penyelenggaraan kepengurusan DPW Sulteng sebagai ketua PAN Sulteng ’’ tegas Tajwin Ibrahim, Wakil Ketua Badan Penelitian dan Pengembangan, DPW PAN Sulteng.

Menurut Lucky Lasahido, yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPD PAN Tojo Una Una, sekaligus juga mantan ketua DPD PAN Poso dan Morowali, tidak ada lagi cara yang terbaik untuk menyelamatkan PAN di Sulteng, selain mendesak agar DPP PAN segera menyelenggarakan Musyawarah Wilayah Luar Biasa (Muswillub) atau segera menunjuk pelaksana tugas ( PLT) ketua DPW PAN Sulteng demi masa depan Partai Amanat Nasional di Sulawesi Tengah.*************

Kamis, 30 Agustus 2007

Korban Penculikan Pengurus Partai Golkar Manado Ditemukan Di Sulteng


Palu - Setelah diculik oleh empat orang di depan hotel Quality Manado, Selasa 28 Agustus 2007 lalu, Ketua Dewan Partai Golkar Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara, Toar Semuel Tangkau, berhasil diungkap. Korban berhasil diamankan polisi di Kecamatan Ampibabo Kabupaten Parigi Moutong Sulawesi Tengah, sekitar 150 kilometer dari Kota Palu.

Toar Semuel Tangkau (27 tahun), Ketua Dpd Partai Golkar Minahasa Tenggara, semalam tiba di markas Polda Sulawesi Tengah. Toar langsung diamankan di ruangan penyidik, Kamis tengah malam (30 agustus 2007). Setelah itu, Toar kemudian dibawa menemui Direktur Reskrim Polda Sulawesi Tengah, Kombes Armensyah Thay.

Direktur Reskrim Polda Sulawesi Tengah, Kombes Armensyah Thay mengaku awalnya ragu kalau korban diculik. Namun setelah mendapat informasi dan keterangan korban, barulah diketahui kalau korban betul diculik.

Dugaan Toar diculik karena Toar menjadi calon tunggal Bupati Minahasa Tenggara Pilkada 2008 mendatang. Selain itu dugaan motif penculikan terkait dengan bisnis yang digeluti korban sebagai pemain valas. Selama berada dalam kekuasaan penculik, Toar mengaku diintimidasi akan dibunuh dan keluarganya dihabisi bila tidak menghentikan bisnisnya dan karier politiknya.

Toar diculik di Manado oleh empat orang kemudian diperintahkan oleh pelaku menuju Makassar dengan menggunakan bus.

Sedangkan pelaku membuntuti dari belakang. Dari dialeknya, keempat pelaku diidentifikasi sebagai orang Jawa dan tiga orang Manado. Rencananya, Toar akan diterbangkan ke Manado Sabtu pagi ini dengan pengawalan anggota Polda Sulawesi Utara.

Selasa, 28 Agustus 2007

Ratusan Liter BBM Ilegal Ditangkap

Polisi Resort Donggala Sulawesi Tengah , mengamankan sebuah truk bermuatan ratusan liter bahan bakar minyak yang hendak dijual ke salah satu perusahaan industri di Banawa Kabupaten Donggala. Selain truk bermuatan ratusan liter BBM jenis solar, polisi juga mengamankan sopir truk ini.

Penangkapan truk ini bermula dari patroli rutin yang dilakukan tim Reskrim Polres Donggala di jalan Trans Sulawesi. Sebuah truk mencurigakan yang melintas kemudian ditahan polisi. Setelah diperiksa ternyata berisi empat ratus liter bahan bakar jenis solar.

Dari pengakuan HD, sopir yang membawa truk ini menuturkan kalau ratusan liter BBM ini dibeli dari stasiun pengisian bahan bakar utama di jalan Tanjung Batu Kota Banawa Kabupaten Donggala. Rencananya ratusan liter bahan bakar ini akan dibawa ke sebuah perusahaan industri di Kota Banawa.

Karena dianggap melanggar polisi pun langsung mengamankan sopir dan truk yang memuat ratusan liter BBM ini dan dibawa menuju Mapolres Donggala.

Upaya tersangka mengelabui petugas yakni dengan cara membuat tangki berukuran besar di samping tangki BBM truk. Tangki cadangan inilah yang digunakan tersangka untuk mengisi BBM di SPBU, kemudian dibawa ke industri pemesan BBM.

menurut kapolres donggala AKBP Fahruz Zaman, penangkapan sopir dan truk bermuatan ratusan liter BBM ini karena dianggap telah menyalahi ketentuan yang ada. Sopir truk bukannya membeli BBM untuk bahan bakar kendaraannya melainkan untuk dijual ke salah satu industri di Kota Banawa/ Kabupaten Donggala.




Minggu, 26 Agustus 2007

Ledakan Tabung Gas BMG Di Bandara Palu


Sebuah tabung gas meledak di kantor Badan Meteorologi Dan Geofisika, Bandara Mutiara Palu. Ledakan ini menyebabkan empat ruangan kantor berantakan dan rusak berat.

Ledakan tabung gas di kantor BMG Bandara Mutiara Palu yang terletak di Jalan Abdul Rahman Hakim Birobuli Selatan Kecamatan Palu Selatan Kota Palu, terjadi sekitar pukul 11.45 waktu setempat. Ledakan ini mengakibatkan empat ruangan di kantor itu berantakan. Satu ruangan rusak berat. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.

Ledakan terebut terdengar hingga radius satu kilometer dan sempat mengganggu aktivitas penerbangan di Bandara Mutiara Palu.

Sekitar 15 menit setelah ledakan tim indetifikasi Polresta Palu tiba di lokasi kejadian dan langsung mengamankan TKP dengan memasangi garis polisi.

Pintu rungan tempat penyimpanan gas dan sejumlah benda-benda dari dalam ruangan berhamburan sekitar lima meter ke halaman.

Atap ruangan terbongkar dan kayu penahan atap nyaris ambruk. Sejumlah kaca jendela ruangan yang berjarak sekitar 10 meter juga hancur dan bagian plafon ruangan lainnya mengalami kerusakan.

Menurut Kapolresta Palu AKBP Sunarko, ledakan gas itu terjadi di sebuah ruang tempat membuat balon gas udara yang digunakan untuk mengukur suhu cuaca.

Saat ledakan keras terjadi para petugas bmg tidak berada di lokasi kejadian sehingga tidak menimbulkan korban.

Pihak kepolisian setempat menyatakan ledakan yang terjadi di kantor bmg murni ledakan gas.

Hingga sabtu sore, puluhan polisi berpakaian dinas dan preman masih melakukan pengamanan di lokasi ledakan untuk mengamankan barang bukti.

Rabu, 22 Agustus 2007

Aminuddin Ponulele Divonis Bebas dalam Korupsi Pengungsi Poso


Mantan Gubernur Sulawesi Tengah, Aminuddin Ponulele, akhirnya divonis bebas oleh majelis hakim Pengadilan Negeri dalam kasus dugaan korupsi penanganan pengungsi pasca kerusuhan di Kabupaten Poso tahun 2001. Putusan bebas dibacakan ketua Pengadilan Negeri Palu dan disambut gembira keluarga dan pengunjung sidang lainnya.

Sidang pembacaan putusan ini dimulai sekitar pukul 12:30 Waktu Indonesia Tengah, dipimpin Ketua Pengadilan Negeri Palu, Faturrahman didampingi empat anggota majelis hakim. Terdakwa Aminuddin Ponulele yang duduk di kursi pesakitan tampak menyimak dengan seksama pembacaan putusan.

Ketua majelis membacakan vonis yang membebaskan terdakwa dari segala bentuk tuduhan yang sudah tertuang dalam dakwaan jaksa penuntut umum. Aminuddin Ponulele dituduh melakukan korupsi dan penyalahgunaan wewenang selaku Ketua Satkorlak penanganan bencana dan pengungsi pasca kerusuhan Poso silam dengan dugaan korupsi sebesar RP 1,258 miliar lebih. Dana untuk pemulangan pengungsi lebih dari sebelas miliar rupiah untuk pemulangan pengungsi dari Morowali ke Poso sejumlah 5 ribu kepala.

Setelah pembacaan vonis bebas, keluargan dan pendukung Aminuddin Ponulele langsung berdiri dan menyambut gembira. Mereka langsung memeluk dan mencium Aminuddin Ponulele.

Jaksa Penuntut Umum, Ariati SH, mengaku masih pikir-pikir atas putusan vonis bebas majelis hakim. Apalagi masih ada swaktu tujuh hari untuk menentukan sikap sesuai dengan undang-undang.

Sementara itu terdakwa Aminuddin Ponulele sangat bersyukur dengan vonis bebas yang dijatuhkan kepada dirinya. Meski demikian dirinya tidak akan melakukan langkah hukum terhadap pihak-pihak yang telah membuat dirinya tergiring ke meja hijau.

Dalam kasus ini, terseret juga mantan Kepala Dinas Sosial Dan Kesejahteraan Linmas Propinsi Sulawesi Tengah Azikin Suyuti. Namun untuk terdakwa Azikin Suyuti belum memasuki sidang putusan.

Minggu, 19 Agustus 2007

Ibu Aktor Film Rae Sahetapy Meninggal Dunia


Ibunda aktor senior film layar lebar, Rae Sahetapy, Emma Agustina Nelwan, meninggal dunia dalam usia 78 tahun. Emma meninggal dunia di rumah Sakit Bala Keselamatan Palu setelah mendapat perawatan penyakit jantung yang dideritanya sejak tahun 1952 silam. Jenazah Emma disemayamkan di rumah duka jalan Zebra nomor 12 Kecamatan Palu Selatan Sulawesi Tengah, dan dikebumikan di desa Sibowi Minggu kemarin.

Suasana duka terasa begitu memasuki rumah duka ibu Emma Agustina Nelwan, yang cukup besar di jalan Zebra Kota Palu Sabtu malam. Sesosok ibu tengah terbaring tenang dan dikelilingi kerabat serta rekan-rekan semasa hidup.

Kabar meninggalnya ibu dari aktror senior Rae Sahetapy ini tersiar setelah jenazah dipulangkan ke rumah duka. Ibu Emma meninggal dunia di rumah sakit Kamis sore pukul 17.30 wita. Peter Sahetapy, 81 tahun, suami ibu Emma setia mendampingi sampai menghembuskan nafas terakhir.

Semasa hidup, ibu Emma dikenal sebagai ibu rumah tangga yang sangat perhatian kepada sembilan anak-anaknya termasuk Rae Sahetapy. Ibu Emma juga banyak aktif di organisasi PKK kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah organisasi kemasyarakatan serta aktif di gereja.

Perempuan kelahiran 2 Agustus 1929, desa Kanetwu, kecamatan Kulawi Kabupaten Donggala Sulawesi Tengah, sekitar 50 kilometer dari Kota Palu ini juga dikenal sangat mencintai tanaman, terutama bunga. Saking sukanya pada bunga, sebelum masuk ke rumah sakit Bala Keselamatan Selasa sore, masih sempat menyiram bunga-bunga yang berjajar di halaman rumah yang cukup luas.

Ray sahetapy bersama istri kedunya Sri Respatiningsih Suyuti saat masih di rumah duka hingga ke pemakaman tampak sedih. Saat di rumah duka, Rae Sahetapy memberikan ucapan pelepasan jenazah mewakili keluarga.

Menjelang siang, jenazah ibu emma kemudian dibawa ke gereja Bala Keselamatan di jalan Pattimura Palu untuk pemberkatan. Iring-iringan kendaraan mengantar ambulan yang membawa jenazah ke gereja.

Sekitar satu jam kemudian, jenasah ibu Emma kemudian dibawa ke pemakaman keluarga di desa Sibowi Kecamatan Dolo. Prosesi pemakaman berlangsung sekitar dua jam lamanya. Ratusan kerabat dan teman-teman ibu emma hadir untuk melepas kepergian ibu Emma untuk selamanya.

Rae sahetapy sendiri mengaku tidak ada firasat menjelang kepergian sang bunda. Apalagi ibu emma memang diketahui menderita penyakit jantung dan kanker rahim.

Sri Respatiningsih Suyuti mengaku sangat dekat dengan mertuanya meski tergolong baru menjadi anggota keluarga. Wanita yang akrab disapa Mbak Iin ini juga mengaku terakhir bertemu dengan mertuanya bulan juni lalu di Surabaya. Meski demikian Mbak Iin masih berbahagia karena sempat melayani sang mertua sekitar tiga pekan saat berada di Jakarta.

Sabtu, 18 Agustus 2007

Oknum Satpol PP Keroyok Seorang PNS

Dua orang oknum satuan Polisi Pamong Praja, Sat Pol PP, di Tolitoli, Jumat (17/8) mengeroyok seorang PNS. Pengeroyokan itu menyebabkan korban luka. Pengeroyokan itu terjadi di kantor bupati Tolitoli.

Dua oknum Sat Pol PP, Agus dan Imran, mengeroyok Abdur Rahman, oknum PNS di Dinas Pertanian Kabupaten Tolitoli, Sulawesi tengah. Pengeroyokan terjadi di pos Satpol PP di kantor bupati Tolitoli. Abdur Rahman yang sedang duduk di pos, tiba-tiba diserang dan dipukuli oleh dua oknum Satpol PP.

Aksi itu sempat dilerai oleh dua petugas dari TNI dan Polri. Namun oknum Satpol PP itu tetap saja memukul Abdur Rahman. Akibatnya korban mengalami luka di bibir.

Korban Abdur Rahman yang hari itu hendak mengecek berkasnya di kantor bupati, digiring ke pos penjagaan sat Pol PP. Petugas Satpol PP bermaksud memeriksa senjata tajam yang kemungkinan dibawa oleh Abdur Rahman.

Dalam pemeriksaan itu terjadi perang mulut antara petugas Satpol PP dengan Abdur Rahman. Perang mulut itu berakhir dengan aksi pengeroyokan oleh dua oknum Satpol PP, Agus dan Imran.

Keduanya kini diperiksa petugas kepolisian. Sementara Abdur rahman sendiri menyatakan akan memperkarakan kasus pengeroyokan tersebut.


Jumat, 17 Agustus 2007

Peringati Hut RI Lomba Suami Merias Isteri

Peringatan HUT RI ke-62 sering diperingati dengan sejumlah perayaan yang unik. di Palu Sulawesi Tengah, beberapa warga memperingatinya dengan mengadakan lomba merias. Uniknya, beberapa pasangan suami-istri menjadi peserta dalam lomba ini.

Keceriaan warga Kelurahan Lolu Kecamatan Palu Timur tampak dalam lomba merias wajah pasangan suami-istri antara RT ini. Lomba ini menjadi unik karena kebiasan istri yang merias wajah kini digantikan oleh sang suami.

Sejumlah suami, mencoba merias wajah istrinya dengan menggunakan alat kosmetik. Karena rata-rata suami-suami ini tidak punya keahlian dibidang tata rias, tentu saja menghasilkan riasan yang tidak sempurna diwajah sang istri.Inilah yang menjadi bahan tertawaan penonton yang juga adalah warga sekitar.

Menurut Nurfaidah, salah seorang penyelenggara lomba ini sengaja dibuat untuk merekatkan keharmonisan antar warga di kelurahan tersebut.

Lomba ini akhirnya dimenangkan oleh pasangan suami istri Bobby dan Mita, warga RT 11 Kelurahan Lolu. Keduanya menerima hadiah dari panitia karena dianggap kompak dan rapi dalam merias wajah sang istri.

Hari Kemerdekaan Tiba, Narapidana Teroris Bebas


Hari kemerdekaan Indonesia ke-62, Jumat hari ini ternyata juga memberikan kemerdekaan bagi puluhan narapidana di Sulawesi Tengah. Mereka diantaranya narapidana teroris dan narapidana perempuan bebas setelah mendapat remisi hari kemerdekaan RI ke-62. Selain remisi bebas ratusan narapidana juga mendapat remisi pengurangan hukuman.


Di lembaga permayarakatan klas IIa Palu Sulawesi Tengah terdapat 21 narapidana langsung bebas setelah menadapat remisi. Pemberian remisi ini diberikan Gubernur Sulawesi Tengah Banjela Paliudju usai upacara detik-detik proklamasi.


Salah satu dari narapidana yang langsung bebas adalah Ustad Fajrin, narapidana teroris yang dipidana enam tahun penjara karena terbukti menyembunyikan tersangka bom Bali Muhammad Nuh. Fajrin menjalani hukuman selama empat tahun setelah tertangkap di sebuah rumah di Jalan Basuki Rahmat Palu.


Pria berdarah Medan ini mengaku senang dengan remisi bebas ini. Ia mengaku akan kembali ke Medan bertemu keluarganya dan menjalani hidup yang baru.


Seperti Ustad Fajrin, kegembiraan juga dirasakan sejumlah napi lainnya termasuk Wulan narapidana perempuan di Lapas Palu. Terpidana pembunuhan wanita idaman lain alias WIL suaminya ini menjalani hukuman tiga tahun tujuh bulan dari vonis lima tahun penjara.


Sedikitnya 91 narapidana di Sulawesi Tengah yang mendapat remisi bebas. Selain mereka, ratusan narapidana lainnya mendapat remisi pengurangan hukuman.


Hari kemerdekaan ternyata juga memberikan kemerdekaan bagi mereka. Sayangnya, ratusan narapidana lainnya juga tak medapat remisi di hari merdeka ini. Selain karena jumlah hukuman kurang dari enam bulan narapidana yang tak mendapat remisi juga karena mendapat hukuman dari Lembaga Permasyarakatan.

Selasa, 14 Agustus 2007

Ribuan Unggas Positif Flu Burung Dimusnahkan


Ribuan ekor burung puyuh di Palu dimusnahkan pihak dinas peternakan Kota Palu. Unggas itu dinyatakan positif terjangkit flu burung. Pemerintah Kota Palu saat ini menyatakan status siaga terhadap flu burung.

Ribuan burung puyuh ini adalah milik salah seorang peternak bernama Ali di jalan Veteran Kelurahan Lasoani Kecamatan Palu Timur. Dalam dua hari ini puluhan burung puyuh miliknya mendadak mati. Kejadian ini kemudian dilaporkan kepada pihak dinas Peternakan Kota Palu.

Setelah diteliti pihak Dinas Peternakan Palu menyatakan unggas-unggas itu positif terjangkit flu burung. Selasa Sore petugas dibantu pemilik ternak memusnahkan tiga ribu ekor burung puyuh ini.

Dalam sehari pihak dinas Peternakan Kota Palu sudah memusnahkan sekitar 3.500 ekor unggas di sejumlah tempat. Sebelumnya ratusan ekor ayam di jalan tiga kecamatan di Kota Palu juga dinyatakan positif flu burung dan kemudian dimusnahkan.

Pemerintah Kota Palu saat ini menyatakan siaga terhadap penyebaran fu burung. Pemerintah Kota Palu juga mendirikan posko-posko flu burung di sejumlah tempat.

Sabtu, 11 Agustus 2007

Eksekusi Pasar Bobalo Berakhir Ricuh



Eksekusi pengalihan pasar di Desa Bobalo Kecamatan Tomini Kabupaten Parigi Moutong Sulawesi Tengah berakhir ricuh. Puluhan anggota Satpol Pp terlibat bentrokan dengan warga yang tidak ingin pasar dialihkan.

Kericuhan terjadi karena beberapa pedagang beserta warga Desa Bobalo memprotes pemberhentian fungsi Pasar Bobalo. Warga juga menolak pindah ke pasar yang baru di Desa Dongkalan.

Warga yang bersikeras mempertahanakan pasar lama kemudian memblokir seluruh akses untuk masuk ke pasar.

Sementara itu puluhan aparat Satpol Pamong Praja Kabupaten Parigi Moutong yang ditugaskan untuk mengalihkan para pedagang kesulitan memasuki areal pasar.

Perang mulut yang kemudian berakhir dengan aksi dorong pun tak terhindarkan. Puluhan anggota Satpol Pp yang tetap berkeras masuk ke pasar mendapat perlawanan dari warga.

Aksi dorong itupun menjadi kericuhan setelah warga semakin marah melihat aparat Pol Pp tidak juga mengurungkan niatnya untuk melakukan eksekusi. Untungnya kemarahan para warga itu tidak mendapat balasan dari Satpol Pp sehingga bentrokan yang lebih parah dapat diredam.

Dalam persitiwa tersebut ketegangan juga terjadi antara Camat Tomini Darwis Dg Rahmatu dengan beberapa warga yang tetap bersikeras menolak pengalihan pasar.

Untungnya beberapa tokoh masyarakat akhirnya dapat menenangkan keadaan sehingga ketegangan antara camat dan warga itu akhirnya dapat diredam.

Melihat situasi tersebut beberapa tokoh masyarakat akhirnya memediasi dialog antara pihak pemkab dengan masyarakat. Eksekusi itupun akhirnya ditunda setelah warga meminta tenggat waktu untuk bertemu dengan bupati.

Polemik pasar bobalo ini terjadi setelah beberpa waktu lalu pemerintah kabupaten parigi moutong melalui instruksi bupati memutuskan untuk mengalihkan pasar bobalo ke desa dongkalan. pemkab melihat kondisi pasar bobalo sudah tidak layak lagi dan mengganggu arus lalu lintas di jalur trans sulawesi.

Senin, 06 Agustus 2007


Ibu Lima Anak Tewas Dianiaya Suaminya

Kekerasan dalam rumah tangga kembali terjadi dan kali ini menimpa seorang ibu rumah tangga di Desa Bayantongo Kecamatan Parigi Kabupaten Parigi Moutong Sulawesi Tengah. Wanita muda bernama meliyanti diduga tewas setelah dianiaya suaminya.



Beginilah kondisi Meliyanti 30 tahun yang akhirnya menemui ajalnya setelah diduga dianiaya suaminya sendiri bernama AR (51 tahun. Ini terlihat dari telinga korban mengeluarkan keluar darah. Meski sempat dilarikan ke Rsud Anuntaloka Parigi namun nyawa korban tak bisa diselamatkan.



Menurut Zahra ibu korban sebelum tewas korban sempat mengadu kalau dirinya telah dipukul suaminya bernama AR. Karena kondisi anaknya kritis Zahra membawa korban ke rumah sakit. Sayang hanya beberapa menit mendapat perawatan korban menemui ajalnya.



Atas pengaduan anaknya keluarga langsung melaporkan ke polisi. Untuk menghindari kemarahan keluarga korban AR diamankan petugas di Polsek Parigi.



Menurut kapolres parigi moutong AKBP M Kilat dari hasil visum dokter menyebutkan kematian korban Mulyati karena mengidap penyakit thypes. Namun pihaknya terpaksa menahan dan memeriksa suami korban terkait pengaduan keluarga korban.



Suami korban AR kini ditahan dan menjalani pemeriksaan intensif di mapolsek parigi.

Jumat, 03 Agustus 2007

Kelangkaan Minyak Tanah Di Tolitoli



Warga Tolitoli Sulawesi Tengah, sejak dua bulan terakhir mulai kesulitan mendapatkan bahan bakar minyak utamanya jenis minyak tanah. Saat ini harga minyak tanah mencapai rp 2600 per liter.

Antrian panjang jerigen dan warga di beberapa pangkalan minyak tanah sudah terlihat sejak pagi hingga sore hari. Antrian sepanjang 30 meter ini disebabkan makin langkanya BBM jenis minyak tanah di Kota Tolitoli.

Menurut warga kelangkaan bbm ini sudah terjadi sejak bulan mei hingga awal bulan ini. kelangkaan ini disebabkan dikuranginya stok minyak tanah untuk sejumlah pangkalan. jika seperti biasanya tiap pangkalan mendapat jatah 10 drum minyak tanah sejak bulan Mei dikurangi enam drum menjadi empat drum per pangkalan.

Pengurangan jatah minyak tanah ini menyebabkan penjual menaikkan harga minyak tanah dari Rp 2.035 menjadi Rp 2.600 perliter. Bahkan setiap pembeli hanya dibolehkan membeli sebanyak 5 liter.

Kondisi ini menyebabkan sejumlah warga berbondong-bondong mendatangi pangakalan minyak tanah. Antrian panjang pun tak bisa dihindari. Dipastikan kelangkaan minyak tanah masih akan terjadi selama bulan agustus ini.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More