Sabtu, 11 Agustus 2007

Eksekusi Pasar Bobalo Berakhir Ricuh



Eksekusi pengalihan pasar di Desa Bobalo Kecamatan Tomini Kabupaten Parigi Moutong Sulawesi Tengah berakhir ricuh. Puluhan anggota Satpol Pp terlibat bentrokan dengan warga yang tidak ingin pasar dialihkan.

Kericuhan terjadi karena beberapa pedagang beserta warga Desa Bobalo memprotes pemberhentian fungsi Pasar Bobalo. Warga juga menolak pindah ke pasar yang baru di Desa Dongkalan.

Warga yang bersikeras mempertahanakan pasar lama kemudian memblokir seluruh akses untuk masuk ke pasar.

Sementara itu puluhan aparat Satpol Pamong Praja Kabupaten Parigi Moutong yang ditugaskan untuk mengalihkan para pedagang kesulitan memasuki areal pasar.

Perang mulut yang kemudian berakhir dengan aksi dorong pun tak terhindarkan. Puluhan anggota Satpol Pp yang tetap berkeras masuk ke pasar mendapat perlawanan dari warga.

Aksi dorong itupun menjadi kericuhan setelah warga semakin marah melihat aparat Pol Pp tidak juga mengurungkan niatnya untuk melakukan eksekusi. Untungnya kemarahan para warga itu tidak mendapat balasan dari Satpol Pp sehingga bentrokan yang lebih parah dapat diredam.

Dalam persitiwa tersebut ketegangan juga terjadi antara Camat Tomini Darwis Dg Rahmatu dengan beberapa warga yang tetap bersikeras menolak pengalihan pasar.

Untungnya beberapa tokoh masyarakat akhirnya dapat menenangkan keadaan sehingga ketegangan antara camat dan warga itu akhirnya dapat diredam.

Melihat situasi tersebut beberapa tokoh masyarakat akhirnya memediasi dialog antara pihak pemkab dengan masyarakat. Eksekusi itupun akhirnya ditunda setelah warga meminta tenggat waktu untuk bertemu dengan bupati.

Polemik pasar bobalo ini terjadi setelah beberpa waktu lalu pemerintah kabupaten parigi moutong melalui instruksi bupati memutuskan untuk mengalihkan pasar bobalo ke desa dongkalan. pemkab melihat kondisi pasar bobalo sudah tidak layak lagi dan mengganggu arus lalu lintas di jalur trans sulawesi.

0 komentar:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More